KabarMakassar.com — Warga Kelurahan Canrego, Kecamatan Polongbangkeng Selatan, Kabupaten Takalar, melakukan aksi protes unik dengan menanam pohon lombok di tengah jalan yang rusak parah, Minggu (14/12). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan atas kondisi jalan yang tak kunjung diperbaiki meski telah rusak selama puluhan tahun.
Dua warga setempat, Moldy dan Yusri, nekat menanam pohon di badan jalan yang berlubang dan dipenuhi lumpur. Jalan tersebut merupakan akses utama yang setiap hari dilalui warga, namun kondisinya kerap menyerupai kubangan air, terutama saat musim hujan.
“Kami menanam pohon lombok di tengah jalan ini sebagai bentuk protes terhadap kondisi jalan yang sudah sangat rusak parah,” ujar Moldy saat ditemui, Jumat (12/12).
Menurut Moldy, kerusakan jalan itu telah berlangsung sekitar 30 tahun. Padahal, ruas tersebut merupakan jalur vital yang menghubungkan Kecamatan Polongbangkeng Selatan dengan Kecamatan Mangarabombang.
Ia mengungkapkan, kondisi jalan yang rusak tidak hanya menghambat aktivitas warga, tetapi juga telah memakan banyak korban kecelakaan. Bahkan, ia menyebut istrinya sendiri pernah menjadi korban hingga mengalami keguguran tiga tahun lalu.
“Jalanan rusak ini sudah banyak memakan korban. Istri saya sendiri keguguran akibat terjatuh, dan banyak pengendara lain yang jatuh hingga berdarah,” ungkapnya.
Moldy berharap Pemerintah Kabupaten Takalar segera turun tangan memperbaiki jalan tersebut sebelum menimbulkan korban jiwa. Ia menilai, kerusakan yang dibiarkan terlalu lama mencerminkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap keselamatan warga.
“Ini jalan penghubung dua kecamatan, tapi dibiarkan begitu saja. Tolong pemerintah jangan tutup mata,” tegasnya.
Kondisi tersebut dinilai semakin ironis karena jalan rusak sepanjang sekitar 1.100 meter itu berada tepat di depan rumah Pahlawan Nasional Ranggong Daeng Romo, tokoh asal daerah tersebut.
“Jalan rusak parah ini berada tepat di depan rumah Pahlawan Nasional kita, Ranggong Daeng Romo,” kata Moldy.
Warga berharap aksi protes ini dapat mengetuk perhatian pemerintah daerah agar segera melakukan perbaikan, sehingga keselamatan dan mobilitas masyarakat dapat terjamin.














