kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Peringati Hari Anti Korupsi, Aktivis Takalar Datangi KPK di Jakarta

Peringati Hari Anti Korupsi, Aktivis Takalar Datangi KPK di Jakarta
Ketua HMI Takalar Berada Depan Gedung KPK. (Dok: Ist)

KabarMakassar.com — Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia pada 9 Desember 2025, ratusan massa melakukan unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta.

Seorang aktivis dari Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, ikut menyuarakan polemik korupsi di tingkat daerah hingga isu-isu nasional, pada Rabu (10/12)

Aditya, yang merupakan Formatur Ketua Umum HMI Cabang Takalar, dalam orasinya menegaskan pentingnya pemberantasan korupsi hingga ke level terbawah.

“Persoalan-persoalan korupsi harus dibasmi hingga ruang postulat (pemerintahan terbawah) agar setiap orang mawas diri dan menghindari perilaku tercela tersebut,” tegas Aditya.

“Tidak bisa dipungkiri, di Takalar sendiri telah banyak korupsi yang terbongkar dan indikasi korupsi yang sampai hari ini masih dalam penyelidikan,” sambungnya

Setelah aksi demonstrasi, Aditya langsung berkoordinasi dan berkonsultasi dengan pihak KPK mengenai metode pelaporan. Ia juga membincangkan berbagai polemik, khususnya yang bersifat kedaerahan dan kenegaraan secara umum.

Aditya menjelaskan bahwa kehadirannya di Jakarta, selain mengikuti kegiatan PB HMI, juga bertujuan untuk melaporkan berbagai persoalan yang ada di Kabupaten Takalar yang menurutnya seakan terlupakan dan tertutup rapi oleh kekuasaan.

“Siapapun yang menjadi subjek dari korupsi harus ditindak tanpa pandang bulu,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa banyak sektor di Takalar yang harus menjadi sorotan KPK, terutama dugaan korupsi di tubuh pendidikan dan infrastruktur.

Aditya menyampaikan bahwa ia akan segera melakukan pelaporan resmi sebelum kembali ke Sulawesi Selatan. Ia berharap pelaporan ini dapat menjadi pengingat bagi semua pihak untuk tetap menjalankan roda pemerintahan dengan istikamah.

“Semoga dengan metode dan pelaporan di KPK kelak menjadi pengingat kita semua untuk tetap istiqomah dalam menjalankan roda pemerintahan di tengah libido kekuasaan yang semakin keruh dan mengotori kepribadian setiap orang,” tutupnya.

Selain isu daerah, Aditya dalam orasinya juga mendesak KPK untuk tetap mengusut tuntas kasus dugaan korupsi digitalisasi SPBU dan proyek pengadaan bibit nanas di Sulawesi Selatan.