kabarbursa.com
kabarbursa.com
banner 728x250
News  

3 Tips Menjaga Keutuhan Iman Setelah Ramadan

Jadwal Shalat Makassar, Kamis 18 Juli 2024
Ilustrasi (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Tidak terasa ramadan kali ini sudah memasuki malam ke-24, yang berarti 5 malam lagi ramadan 1445 H akan berakhir. Namun, dari setiap amalan yang dilakukan pada bulan suci ramadan Allah SWT akan melipat gandakannya.

Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan besar, ialah bagaimana menjaga konsistensi ibadah yang dilakukan setelah bulan ramadan? Apakah semangat ramadan akan tetap ada walaupun bukan pada bulan ramadan?

Pemprov Sulsel

Hal tersebut bukanlah suatu masalah yang besat, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, mari belajar bersama untuk menjaga kualitas dan kuantitas keimanan, serta konsistensi dalam beribadah kepada Allah SWT agar mendapatkan keberkahan dan ridha-Nya.

Berikut ini 3 cara untuk menjaga kualitas dan kuantitas ibadah pasca bulan suci ramadan, sebagaimana yang dikutip dari laman Kementerian Agama, sebagai berikut:

1. Muhasabah
Muhasabah adalah melakukan introspeksi diri terhadap proses perjalanan ibadah di bulan ramadan. Muhasabah ini bisa dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada diri kita sendiri tentang: Apa yang telah kita lakukan di bulan ramadan? Apakah kita sudah memiliki niat yang benar dalam menjalankan ibadah di bulan ramadan? Apa yang menjadikan kita semangat beribadah di bulan ramadan? Pernahkan kita melanggar kewajiban-kewajiban di bulan ramadan? Dan tentunya pertanyaan-pertanyaan introspektif lainnya untuk mengevaluasi ibadah kita selama ini.

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini akan memotivasi kita untuk semangat dan memperbaiki diri sehingga akan berdampak kepada kualitas dan kuantitas ibadah pasca-ramadan. Terkait pentingnya Muhasabah ini Rasulullah bersabda:

‎الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ

Artinya: “Orang yang cerdas (sukses) adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT,” (HR Tirmidzi).

2. Mujahadah
Mujahadah yakni bersungguh-sungguh dalam berjuang untuk mempertahankan tren positif ibadah bulan ramadan. Di bulan Syawal, kita harus tancapkan tekad untuk terus melestarikan kebiasaan-kebiasaan positif selama ramadan. Perjuangan ini tentu akan banyak menghadapi tantangan, baik dari lingkungan sekitar kita maupun dari diri kita sendiri. Oleh karenanya, kita harus memiliki tekad kuat dan benar agar hambatan dan tantangan yang bisa mengendurkan semangat ibadah kita ini bisa kita kalahkan.

Allah telah memberikan motivasi pada orang yang bersungguh-sungguh dalam berjuang sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an surat Al-Ankabut ayat 69:

‎وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ

Artinya: “Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh) untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang orang yang berbuat baik.”

3. Muraqabah
Muraqabah yakni mendekatkan diri kepada Allah. Dengan muraqabah ini, akan muncul kesadaran diri selalu diawasi oleh Allah SWT sekaligus memunculkan kewaspadaan untuk tidak melanggar perintah Allah sekaligus bersemangat untuk menjalankan segala perintah-Nya. Sikap-sikap ini merupakan nilai-nilai yang ada dalam diri orang-orang yang bertakwa. Mereka adalah orang yakin dan percaya kepada yang ghaib dan tak tampak oleh mata. Rasulullah saw bersabda:

‎أَنْ تَعْبـــُدَ اللَّهَ كَأَنَّــكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

Artinya: “Hendaknya engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, sebab meski engkau tidak melihat-Nya, Dia melihatmu…” (HR Bukhari).

PDAM Makassar