KabarMakassar.com — Mendengarkan musik saat kerja tentu menyenangkan dan dapat meningkatkan mood. Tetapi, perlu untuk berhati-hati, karena terlalu lama memakai headset bisa berbahaya bagi kesehatan.
Menurut World Health Organization atau WHO, mendengarkan musik yang terlalu besar akan membuat anda kehilangan pendengaran. Dilaporkan bahwa lebih dari 1,1 juta orang berusia 12 sampai 35 tahun berisiko kehilangan pendengaran (tuli) karena hal ini.
Headset sendiri menghasilkan gelombang suara yang sampai ke telinga kita sehingga membuat gendang telinga bergetar. Getaran tersebut kemudian menyebar ke telinga bagian dalam melalui tulang-tulang kecil dan mencapai koklea (rumah siput). Apabila sampai di koklea, getaran tersebut membuat rambut di sekitarnya ikut bergerak. Semakin kuat getarannya, semakin banyak rambut yang bergerak.
Paparan musik keras yang terus menerus dan dalam jangka panjang dapat membuat sel-sel rambut kehilangan kepekaan terhadap getaran. Sel-sel rambut mungkin bisa pulih, tetapi bisa juga tidak. Walau dapat pulih, telinga mungkin tidak lagi berfungsi secara normal sehingga menyebabkan gangguan pendengaran atau tuli permanen. Kondisi ini hampir tidak mungkin dipulihkan.
Oleh karena itu, perlu mengetahui tentang bahaya headset untuk kesehatan telinga dan pendengaran. Dilansir dari Hellosehat yang merupakan mitra resmi dari Kementerian Kesehatan terdapat sejumlah bahaya yang mengintai ketika memakai headset.
1. Sakit pada telinga
Penggunaan headset dalam waktu yang lama dan tidak pas saat dipakai dapat menyebabkan rasa sakit. Rasa sakit ini sering kali meluas ke telinga bagian dalam sehingga menyebabkan nyeri di sekitar telinga.
2. Efek pada otak
Gelombang elektromagnetik yang dihasilkan headphone dapat mengakibatkan masalah pada otak dalam jangka panjang. Infeksi telinga juga dapat memengaruhi otak.
3. Pusing
Peningkatan tekanan di saluran telinga akibat suara keras juga dapat menyebabkan pusing. Itu sebabnya, kadang Anda mungkin pernah merasakan pusing setelah cukup lama menggunakan headset.
4. Infeksi telinga
Bahaya lain yang dapat ditimbulkan akibat pemakaian headset adalah infeksi telinga. Ini karena headset yang ditempatkan langsung ke dalam liang telinga menghalangi aliran udara. Di samping infeksi telinga, pemakaian headset juga dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri. Kuman ini mungkin tertinggal di headset dan akan menginfeksi penggunanya. Risiko tersebut semakin parah ketika Anda meminjamkan headset anda ke orang lain.
5. NHL
Bahaya berupa NIHL (noise-induced hearing loss) atau tuli akibat kebisingan dapat terjadi tidak hanya karena volume suara di headset Anda terlalu keras, tetapi juga seberapa lama atau sering Anda menggunakannya. Penelitian yang dipublikasikan oleh Noise & Health menemukan bahwa 10 persen dari 280 remaja yang diteliti memiliki kebiasaan mendengarkan musik melalui headset dalam waktu yang lama, bahkan saat tidur.
Kebiasaan yang dilakukan ini membuat seseorang lebih berisiko terkena NIHL di kemudian hari.
6. Tinnitus
Sel-sel rambut koklea yang rusak dapat menyebabkan suara berdenging, berdengung, atau menderu di telinga maupun kepala Anda. Kondisi ini disebut dengan tinnitus. Berdasarkan Noise & Health menunjukkan bahwa remaja yang mendengarkan musik lebih dari 3 jam dengan menggunakan headset lebih sering mengalami tinnitus.
7. Hiperakusis
Situs Columbia Asia Hospital India menyebutkan bahwa 50 persen orang yang menderita tinnitus cenderung mengembangkan kepekaan tinggi terhadap suara di lingkungan yang normal.
Kondisi ini disebut dengan hiperakusis.
8. Kehilangan pendengaran
Menggunakan headset untuk mendengarkan musik dengan keras dan dalam waktu yang lama dapat membuat sel-sel rambut lebih sensitif. Ini dapat menyebabkan gangguan pendengaran sementara atau permanen.
9. Penumpukan kotoran telinga
Penggunaan headset dalam waktu yang lama bisa menimbulkan bahaya lain, yaitu penumpukkan kotoran telinga. Jika kotoran telinga sudah menumpuk atau dikenal dengan nama serumen prop, Anda mungkin akan merasakan kondisi lain, seperti tinnitus, kesulitan mendengar, sakit telinga, dan infeksi telinga.
Tips mengatasi bahaya penggunaan headset
Atur volume serta durasi, menurut WHO ada dua cara untuk mengurangi bahaya kehilangan pendengaran ketika menggunakan headset.
- Mengurangi lama anda mendengarkan musik menggunakan headset.
- Mengurangi volume saat anda mendengarkan musik dengan headset.
- Atur volume headset anda hingga tidak lebih kencang dari 70%. Selain itu, anda dapat melakukan aturan 60/60 selama pakai headset.
Anda mendengarkan 60% volume selama 60 menit, kemudian istirahat selama 30 menit atau lebih untuk memulihkan telinga dan pendengaran anda. Hindari menggunakan headset saat tidur karena bisa menimbulkan bahaya.