KabarMakassar.com — Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan, Muhidin M Said, memberi sinyal kuat terbukanya peluang aklamasi dalam Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Sulsel mendatang.
Sinyal itu itu disampaikan Muhidin M Said saat Melakukan konsulidasi bersama kader Golkar Sulsel, di Makassar, Selasa (23/12).
Muhidin M Said yang juga menjabat sebagai Koordinator Wilayah Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Sulawesi menyatakan, opsi aklamasi menjadi jalan yang diupayakan untuk menjaga soliditas partai. Ia menegaskan, pengalaman perpecahan akibat kubu-kubuan di masa lalu menjadi pelajaran penting bagi Golkar Sulsel.
“Iya, kita usahakan aklamasi karena kita sudah punya pengalaman yang lalu,” ujarnya.
Menurut Muhidin, Golkar Sulsel pernah berada dalam situasi tidak solid ketika terjadi friksi internal, baik pada momentum pemilihan kepala daerah maupun pemilihan legislatif. Karena itu, ke depan Golkar harus berbicara dalam satu bahasa dan bergerak dalam satu barisan yang sama.
“Kita mau ini Golkar satu tujuan semua. Siapa pun yang disepakati di antara semua calon itu nanti akan dijadikan ketua, dan bisa merangkul, bisa saling mengisi antara satu dengan yang lain,” terangnya.
Terkait menguatnya satu nama yang disebut telah memperoleh dukungan mayoritas DPD II, Muhidin belum bersedia menyampaikannya secara terbuka. Ia menyebut, seluruh proses masih berjalan dan akan dikonsultasikan terlebih dahulu ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar di Jakarta.
“Nanti kita sampaikan, saya belum bisa baca itu, kan belum. Ini kan nama ini saya mau bawa ke Jakarta dulu,” kata Muhidin.
Meski demikian, ia kembali menegaskan bahwa arah dukungan yang semakin mengerucut membuka ruang besar bagi terjadinya aklamasi dalam Musda Golkar Sulsel. Menurutnya, kebersamaan seluruh elemen partai menjadi prioritas utama.
“Kita cari bagaimana bisa bekerja sama semua. Berarti peluang aklamasi ada. Kita usahakan aklamasi, karena kita sudah pengalaman yang lalu, Golkar tidak solid karena ada kubu-kubuan,” tegasnya.
Muhidin juga menekankan, siapa pun yang nantinya terpilih sebagai Ketua DPD I Golkar Sulsel harus mendapat dukungan penuh dari seluruh kader di daerah. Figur yang dipilih harus mampu mempersatukan dan menjaga kekompakan organisasi.
“Siapa pun terpilih harus didukung oleh seluruh kader-kader yang ada di Sulsel. Kriterianya yang bisa mempersatukan,” ujarnya.
Terkait latar belakang calon ketua, Muhidin menegaskan Golkar tidak membatasi apakah berasal dari unsur eksekutif maupun legislatif. Menurutnya, yang terpenting adalah kualitas dan kapasitas sebagai kader terbaik partai.
“Tidak ada pembatasan. Kader yang terbaik yang sudah berkembang selama ini. Kita punya kader, ada empat orang yang bupati dan wali kota,” ungkapnya.
Dinamika yang berkembang, nama Munafri Arifuddin alias Appi disebut menguat sebagai calon Ketua DPD I Golkar Sulsel. Ketua DPD II Golkar Kota Makassar yang juga Wali Kota Makassar itu dikabarkan telah mengantongi dukungan mayoritas DPD II Golkar se-Sulsel, sekitar 17 DPD II kabupaten/kota.
Dukungan tersebut dinilai menjadi sinyal kuat mengarah pada skenario aklamasi, mengingat pada periode sebelumnya pemilihan Ketua DPD I Golkar Sulsel juga berlangsung melalui mekanisme aklamasi atas diskresi DPP Golkar.
