kabarbursa.com
kabarbursa.com
banner 728x250
News  

Unicef-BaKTI Gelar Gala Sanitasi Aman untuk Anak Muda di Sulsel

banner 468x60

KabarMakassar.com — Di Indonesia data mencatat, saat ini baru 1 dari 10 rumah tangga di kawasan perkotaan yang mengelola air limbah mereka secara aman (BPS-NAWASIS), baik itu dengan penyedotan rutin lumpur tinja atau telah terhubung dengan sistem perpipaan limbah domestik. 

Guna mendukung akselerasi pembangunan sanitasi aman disaat Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dinyatakan Stop BABS atau Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan, UNICEF melalui Yayasan BaKTI bekerja sama dengan Pemprov melaksanakan sejumlah kegiatan yang berkelanjutan melalui program WASH (Water, Sanitation and Hygiene), sejak tahun 2015.

Pemprov Sulsel

Salah satu fokus kegiatannya adalah berkolaborasi dengan stakeholder pengelolaan air limbah domestik untuk penyelenggaraan sanitasi aman di sejumlah kabupaten dan kota. 

Event yang digelar saat ini yang bertajuk Gala Sanitasi Aman untuk Anak Muda merupakan rangkaian kegiatan membangun kolaborasi dengan universitas, Pokja PKP (Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman), dan NGO.

Bersama dengan Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Yayasan BaKTI yang didukung UNICEF-Indonesia memberi ruang partisipasi bagi anak muda-mahasiswa dari program studi Kesehatan Lingkungan untuk melakukan kampanye sanitasi aman melalui aksi-aksi kolaboratif di lapangan.

Para mahasiswa bekerja sama dengan sanitarian (Dinas Kesehatan) dan UPT PALD Dinas Biciptapera (Bina Marga, Cipta Karya, Pertanahan dan Perumahan) dalam survey akses air bersih dan sanitasi rumah tangga di kabupaten Sidrap dan Pinrang. 

Gala Sanitasi Aman Anak Muda ini dilakukan sebab selama ini perbincangan tentang sanitasi aman hanya menepi di berbagai ruang, dalam bidang-bidang kantor yang diurus sekelompok kecil orang. 

Isu tentang sanitasi aman tidak popular dan terpinggirkan, bahkan sedikit sekali orang yang tertarik membincangkannya. 

Walaupun demikian sanitasi aman teramat penting bagi setiap orang. Jika diabaikan, hal itu akan memicu penyakit dan bahkan merenggut jiwa. 

Penyakit seperti Kolera, diare, sakit perut dan lain-lain penyakit merupakan penyakit akibat sanitasi buruk dan jika penyakit itu berulang-ulang dan kronis menyebabkan stunting pada anak.

Diketahui Indonesia saat ini prevalensi stunting masih di angka 21.6% yang berarti 1 dari 5 anak Indonesia mengalami masalah gizi (Kemenkes-SSGI 2022). 

Namun harus diingat bahwa stunting pada anak bukan semata diakibatkan kekurangan gizi tapi hal itu sangat erat kaitannya dengan ketersediaan air bersih dan sanitasi aman. 

Di Sulsel capaian akses sanitasi saat ini 92.24% layak, termasuk di dalamnya 12.92% aman (BPS, 2022). 

Gala Sanitasi Aman Anak Muda ini pun mengajak mahasiswa secara aktif membantu mengumpulkan data akses air bersih dan sarana limbah domestik yang akan dipakai oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Biciptapera sebagai dasar untuk pendampingan program STBM dan layanan penyedotan limbah domestik atau lumpur tinja.

Pada saat yang sama mahasiswa juga memberikan edukasi kepada kepala keluarga atau anggota rumah tangga yang dijangkau itu tentang model tangki septik kedap yang aman tidak mencemari sumur atau sumber air minum mereka serta bahaya penyakit akibat air minum dicemari bakteri e.coli dari tangki septik yang bocor. 

Kesempatan itu juga menjadi ruang pembelajaran kontekstual bagi mereka tentang praktik pelaksanaan sanitasi aman.

Kegiatan kampanye sanitasi aman mereka berlanjut di media sosial melalui media video singkat tentang ajakan atau penyadaran untuk hidup dalam lingkungan yang bersanitasi aman. 

Mereka sebarluaskan video itu melalui reels Instagram mereka. Guna memacu upaya kampanye mereka, maka digelar juga kompetisi kampanye sanitasi aman dengan video singkat yang juga mengundang partisipasi mahasiswa lain dari sejumlah perguruan tinggi kesehatan di Makassar.

Event Gala Sanitasi Aman untuk Anak Muda ini dibuka oleh Prof. dr. Hasanuddin Ishak, M. Sc., Ph.D., selaku Ketua Gugus Penjamin Mutu Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS. Kemudian diikuti Henky Widjaja, Ph.D Kepala Kantor Perwakilan UNICEF-Indonesia Wilayah Sulawesi dan Maluku, memaparkan tentang program WASH UNICEF di Indonesia.

Kegiatan ini sebagai kegiatan akhir dari kegiatan kampanye anak muda di lapangan dan media sosial.

Dikemas dalam ragam kegiatan pameran mural foto dan poster sanitasi aman, talk show interaktif, dan pemilihan juara duta sanitasi aman.

Talkshow interaktif berisi materi berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang tantangan pembangunan sanitasi aman, khususnya temuan-temuan anak mahasiswa dari lapangan, dan praktik-praktik pembangunan sanitasi dari para narasumber yakni Azzahara Fitria dan Nur Asyifah, Mahasiswa Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Wildan Setiabudi, Penanggungjawab Program Air, Sanitasi, dan Higiene UNICEF Makassar, dan Lidiastuty Anwar, Social Behavior Change and GESI Specialist untuk program USAID IUWASH Tangguh wilayah Sulsel dan Papua.

Kegiatan ini menghadirkan lebih kurang 300 peserta dari unsur mahasiswa dan dosen dari UNHAS dan sejumlah sekolah-sekolah tinggi kesehatan di Makassar serta perwakilan stakeholder pemerintah dari provinsi, kabupaten mitra program UNICEF dan Yayasan BaKTI, dan organisasi non-pemerintah

PDAM Makassar