KabarMakassar.com — Dalam upaya meningkatkan peran strategis akademisi dalam memelihara integritas dan mencegah korupsi di lingkungan kampus, Universitas Hasanuddin menjalin kerja sama dengan Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) menggelar acara bertajuk Kampus Beraksi yang berlangsung di Ruang Senat Akademik, Lantai 2 Gedung Rektorat Unhas, Makassar, Rabu (31/01).
Mengusung tema “Peran Akademisi dalam Pencegahan Korupsi: Kenali Strateginya, Bantu Pencegahannya”, Unhas menjadi kampus pertama di Indonesia yang menggelar kegiatan ini.
Tenaga ahli Stranas PK, Fridolin Berek menjelaskan Stranas PK adalah satu strategi negara Indonesia dalam mensinergikan upaya pencegahan korupsi.
Tim Nasional Stranas ini terdiri dari lima lembaga, yakni Kementerian Dalam Negeri, Kantor Staf Presiden, Bappenas, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan KemenPAN-RB.
“Terima kasih atas keterbukaan Unhas dalam penyelenggaraan kegiatan ini, yang merupakan kesempatan pertama bagi Stranas PK dalam mengadakan sosialiasi di kampus. Urgensinya dalam peraturan presiden nomor 54/2018 tentang penyelenggaraan Stranas PK yang melibatkan pihak terkait, salah satunya bersama para akademisi,” jelas Fridolin Berek.
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa meskipun universitas tidak secara langsung terlibat dalam pelaksanaan tindakan, peran akademisi dianggap sebagai bagian integral dari pemangku kepentingan yang diharapkan turut serta dalam upaya pencegahan korupsi.
Poin utamanya adalah mengharapkan partisipasi aktif dari seluruh sivitas akademika untuk memahami dan menyusun kajian, dengan fokus pada identifikasi area yang memerlukan perbaikan dan perubahan.
Sementara itu, Rektor Unhas Prof. JJ menyampaikan bahwa integritas adalah fondasi utama pencegahan korupsi.
Unhas berkomitmen untuk menjadikan nilai-nilai integritas sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya kampus.
Melalui penyelenggaraan program-program etika dan integritas, mahasiswa dan staf diajak untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam setiap aspek kehidupan kampus.
“Nilai khusus integritas ini dapat diperkuat melalui berbagai pendekatan, termasuk pendekatan agama, budaya, dan tentu saja nilai-nilai khas Universitas Hasanuddin. Dengan demikian, diharapkan bahwa sivitas akademika terus mengadvokasi pentingnya integritas sebagai bagian integral dari upaya pencegahan segala dampak negatif”, ungkapnya
Lebih lanjut dijelaskan bahwa kebijakan internal yang kuat dapat menjadi pagar pertahanan efektif.
Unhas melihat penelitian sebagai instrumen kunci dalam mengidentifikasi dan mengatasi akar masalah korupsi.
“Bertujuan untuk menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika korupsi dan memberikan kontribusi konstruktif untuk pengembangan kebijakan pencegahan”, pungkasnya