KabarMakassar.com — Isu stunting masih menjadi salahsatu fokus perhatian Pemerintah Kabupaten Maros dalam menekan dan meminimalisir permasalahan ini.
Beragam pendekatan, inovasi dan terobosan terus saja digalakkan pemerintah daerah melalui sinergitas yang baik dengan seluruh stakeholder dan pemerhati permasalahan stunting ini misalnya kolaborasi dengan Asosiasi Sumber Daya Manusia Program Keluarga Harapan (SDM PKH) Maros dalam menghadirkan inovasi yakni Program Kampus S3 (Keluarga Menuju Produktif Sejahtera Sekolah Sadar Stunting) yang di-launching pada Agustus tahun lalu oleh Bupati Maros HAS Chaidir Syam sebagaimana yang ditargetkan yakni pada tahun 2045 Indonesia Emas, harus disiapkan generasi yang sehat, kuat, cerdas, tangkas, cepat dan dapat bersaing di era globalisasi.
Selain itu, diadakan pula Pendekatan Strategi “Intervensi Gizi Spesifik” melalui peningkatan upaya perbaikan gizi masyarakat yang dilakukan pada setiap siklus kehidupan terutama sejak 1000 hari pertama kehidupan yang dilaksanakan melalui fasilitasi kesehatan di tingkat Desa/Kelurahan, Kecamatan hingga Kabupaten yang terus dipantau dan digenjot oleh para Tenaga Pendamping Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tingkat kecamatan hingga di tingkat desa/kelurahan.
Wakil Bupati Maros Hj. Suhartina Bohari selaku Ketua (TPPS) Kabupaten Maros mendelegasikan tugas kepada Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat SETDA, Amiruddin untuk memimpin Pertemuan bertajuk “Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Maros Tahun 2023” bersama Bappelitbangda Kabupaten Maros.
Rembuk Stunting yang dilaksanakan pada Rabu (15/03) ini bertempat di Baruga A Kantor Bupati Maros dan diikuti 62 orang, terdiri dari sejumlah Kepala Perangkat Daerah/Camat, Kepala Desa/Lurah, Kepala Puskesmas dan sejumlah pemangku kepentingan terkait.
Asisten Pemerintahan dan Kesra pada sambutannya menyampaikan, maksud dan tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah untuk menyampaikan Hasil Analisis Situasi dan Rancangan Kegiatan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi untuk selanjutnya mendeklarasikan Komitmen Pemerintah Daerah dan menyepakati Rencana Kegiatan dimaksud serta membangun komitmen publik untuk penanganan dan pencegahan isu stunting ini secara terintegrasi.
Di Tahun 2023 ini, rencananya, perhatian pemerintah daerah tidak hanya akan berfokus kepada anak penyandang stunting, tetapi juga pada pencegahan penambahan angka stunting sejak dini melalui pemberian atensi lebih terhadap pemenuhan gizi ibu-ibu hamil. Hal itu ditegaskan Wabup Hj Suhartina Bohari pada kegiatan Monitoring Terpadu Percepatan Penurunan Angka Stunting beberapa waktu yang lalu.
Bahkan, untuk makin mengoptimalkan upaya penanganan stunting, Wakil Bupati Hj Suhartina Bohari mengekspos Perencanaan Aplikasi Penanganan Stunting bagi masyarakat di Kabupaten Maros yang momennya bertepatan dengan acara Pembukaan Kegiatan Konvergensi Stunting Aksi 1 Analisis Situasi Program Penurunan Stunting di awal tahun 2023 ini.
Menurut Wabup, aplikasi ini, ke depannya akan membantu dalam mendata dan menangani secara spesifik permasalahan stunting dengan lebih akurat.