kabarbursa.com
kabarbursa.com
banner 728x250
News  

Ramai Dikunjungi, Omzet Warung Kopi di Bulukumba Naik Saat Ramadan

Ramai Dikunjungi, Omzet Warung Kopi di Bulukumba Naik Saat Ramadan
Pelanggan warkop berfoto bersama.
banner 468x60

KabarMakassar.com — Berbagai aktifitas yang dilakukan masyarakat Bulukumba jika shalat tarawih usai, ada yang tetap melanjutkan aktifitas ibadah, ada yang langsung pulang kerumah adapula sebagian jamaah bergegas untuk mendatangi warung kopi mau pun kafe di Bukukumba.

Sejak awal puasa di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan warung kopi hanya buka setelah shalat tarawih hampir semua warung kopi penuh saat pulang shalat tarawih.

Pemprov Sulsel

Salah satunya warung kopi R.88 yang terletak dijalan Lanto Dg Pasewang Puluhan Penikmat kopi tampak asik duduk bercengkrama sambil menyeruput kopi, tampak juga ada konsumen yang masih menggunakan peci/kopiah, sarung, duduk di warung kopi. Mereka hanya untuk melampiaskan rasa rindu ngopi, yang selama satu hari penuh ditahan karena berpuasa.

Gunawan, salah seorang penikmat kopi sangat mengerti betul bagaimana rasanya selama satu hari tidak merasakan kopi. Sehingga ketika selesai shalat tarawih, dia lebih memilih pergi ke warung kopi sebelum pulang ke rumah

“Dalam sehari tidak ngopi rasannya ada yang kurang, makanya wajib langsung ke warkop usai tarwih,” ungkapnya.

Aktivitas ngopi memang menjadi budaya di kabupaten Bulukumba, juga tempat persinggahan kedua setelah keluar dari rumah sebelum memulai rutinitas di kantor dan sebaliknya.

Sementara itu, Amir Salah seorang warga Kecamatan Gantarang mengatakan ketika shalat tarawih usai, warga akan memenuhi warung kopi. Ngopi sembari berkumpul bersama rekan, ada yang juga ngopi dan bermain halma, Domi dan juga catur dan bercengkerama dengan teman adalah hal yang kerap dilakukan setelah seharian puasa.

“Langsung kesisni habis tarwih karna warkop baru buka, sekalian kumpul bersama teman teman komunitas, ya inilah kebiasaan masyarakat Bulukumba sebagian khususnya kaum pria di malam bulan Ramadhan,” katanya.

Tidak heran, hampir seluruh warkop di Bulukumba ramai dikunjungi pengunjung penuh sesak. Sampai-sampai banyak yang tidak mendapatkan tempat duduk. Apalagi parkiran membludak hingga kadang mengunakan bahu jalan

Meski hanya diperbolehkan buka pada malam hari di bulan Ramadan, sebagian pemilik warung kopi di Kota Bulukumba justru meraup keuntungan lebih dari hari biasanya.

“Satu malam bisa sampai 100 sampai 150 gelas kopi belum juga yang pesan ke rumah melalui aplikasi kurir,” kata Farhan Pemilik warkop R. 88.

PDAM Makassar