kabarbursa.com
kabarbursa.com
banner 728x250
News  

Proyek Smart Toilet Bermasalah, Peneliti ACC: Ada Kesalahan dalam Perencanaannya

banner 468x60

KabarMakassar.com — Proyek Smart Toilet yang dibangun di 84 sekolah yang tersebar di 15 kecamatan di Kota Makassar diduga bermasalah.

Proyek menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Makassar TA 2018 dari Dana Inisiatif Daerah (DID) sekitar Rp17 Miliar tersebut, diduga tidak sesuai dengan perencanaan pembangunan dan tengah dalam penyelidikan oleh Kejari Makassar.

Pemprov Sulsel

Salah satunya, smart toilet yang dikunjungi tim Kabarmakassar.com di SDN Kompleks Sambung Jawa.  Ditemukan kran air yang tidak berfungsi, lampu yang mati, cermin tidak berfungsi maksimal karena lem yang nampak timbul di kaca, serta toilet bagi siswa Laki-laki yang tidak dapat digunakan.

Operator sekolah, Nurcahyani menyebut smart toilet tersebut sempat digunakan beberapa bulan lamanya sebelum akhirnya para siswa diharuskan belajar dari rumah karena Pandemi Covid-19. 

Namun, setelah kembali aktif bersekolah, beberapa fasilitas smart toilet mengalami kerusakan hingga akhirnya tidak dapat digunakan oleh para siswa. 

"Iya sebelum pandemi sebenarnya sempat bisa digunakan cuma karena siswa tidak sekolah jadi tidak terpakai dan beberapa itu rusak," ungkapnya, Kamis (14/07)

Sementara itu, Peneliti Anti Corruption Commite (ACC) Sulawesi, Ali Asrawi Ramadhan menilai penggunaan fasilitas toilet smart yang tidak maksimal atau dialihfungsikan menjadi petunjuk bahwa ada yang salah dalam perencanaan pembangunan toilet smart tersebut.

Pihaknya menjelaskan Kejari Makassar perlu memanggil seluruh pihak yang terlibat dalam proyek toilet smart tersebut mulai dari kepala dinas, kepala sekolah hingga kontraktor.

"Apalagi dalam perjalanannya banyak yang tidak terpakai dan dialihfungsikan. Terkait dengan apakah adanya kerugian dalam pembangunan itu, silakan penyidik koordinasi dengan BPKP. hal yang pasti, tidak maksimalnya penggunaan fasilitas atau dialihfungsikan itu sudah menjadi petunjuk bahwa ada yang salah dalam perencanaannya," ungkapnya, Rabu (13/07).

Menurutnya, Kejari Makassar juga perlu mengecek di Dinas Pendidikan, terkait proses perencanaan hingga alasan toilet tersebut dibutuhkan serta alasan proyek tersebut tidak dikerjakan secara swakelola oleh masing-masing sekolah.

Asrawi menyebut pembangunan toilet smart yang diseragamkan tanpa mempertimbangkan kebutuhan masing-masing sekolah justru membuat kebutuhan akan toilet smart tidak tepat sasaran.

"Perlu juga dilihat seperti apa proses perencanaan sehingga toilet smart ini dibutuhkan, hal itu kan perlu dicek di dinasnya, dan kenapa proyek seperti ini tidak dikerjakan secara swakelola oleh tiap sekolah, hal ini untuk menjawab kebutuhan masing-masing sekolah perihal seperti apa yang dibutuhkan. Menyeragamkan semuanya justru membuat kebutuhanya tidak tepat sasaran," pungkasnya 

Selain itu, pihaknya menambahkan proyek toilet smart tersebut juga perlu dilihat apakah telah sesuai dengan pekerjaan final. 

Asrawi menyebut perencanaan awal dari proyek toilet smart tersebut perlu dibuka apalagi menelan biaya yang sangat mahal sehingga perlu dilakukan uji kualitas dengan anggaran yang digunakan.

"Yang dilihat juga apakah perencanaan telah sesuai dengan pekerjaan finalnya. Makanya perlu dibuka perencanaan awal dari pembangunan. Ini berbiaya mahal karena kan berbanding lurus dengan kualitas. Nah sekarang menguji kualitas saat ini dengan anggaran yang telah dipakai," jelasnya.

Sementara itu, sampai berita ini diterbitkan belum ada tanggapan dari Dinas Pendidikan Kota Makassar setelah beberapa kali dihubungi tim KabarMakassar.com. 

PDAM Makassar