KabarMakassar.com — Sejumlah pohon jenis trambesi di pinggir jalan dalam kota di Kabupaten Bulukumba mati dan mengering. Kondisi ini menjadi ancaman bagi warga sekitar dan pengendara.
Salah seorang pengendara motor, ibnu mengaku takut melihat pohon yang mati di pinggir jalan. Pasalnya, telah banyak kejadian pohon tumbang yang menimpa pengendara.
“Banyak mi kejadian. Apalagi ini pohon jelas-jelas sudah mati, artinya akarnya sudah tidak kuat. Batang dan rantingnya juga rapuh, sewaktu-waktu tumbang atau patah, nakenaki,” bahaya keluhnya.
Ibnu pun meminta instansi terkait untuk melakukan tindakan pencegahan dengan menebang pohon yang sudah tidak produktif lagi. Apalagi saat ini sudah memasuki musim hujan yang kadang disertai angin kencang.
“Sebelum jatuh lagi korban, sebaiknya ditebang saja,” pintanya.
Kepala Dinas Lingkugan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Bulukumba, Andi Uke Indah Permatasari yang dikonfirmasi membenarkan adanya sejumlah pohon mati di dalam kota. Ia mengaku, seluruh pohon yang sudah tidak produktif dan membahayakan sudah didata.
“Kami sudah data dan akan segera kami lakukan penebangan,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang warga yang enggan disebutkan identitasnya mengungkapkan, beberapa pohon yang sebelumnya menjadi program penghijauan pemerintah sengaja dimatikan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Entah dengan alasan apa, namun menurutnya tindakan tersebut seharusnya tidak dilakukan dan perlu mendapat sanksi.
“Kita lihatmi saja, kulitnya sengaja dikupas. Bahkan bantangnya sengaja dibakar. Bagaimana tidak mati. Seharusnya pemerintah berindak tegas, karena ini program pemerintah, program penghijauan kota,” ketusnya.
Berdasarkan pantauan, beberapa pohon yang sebelumnya berfungsi sebagai penghijauan mati di sejumlah ruas jalan dalam kota Bulukumba. Diantaranya, ruas Jalan Muchtar Lutfi, Jalan Garuda, Jalan Gajamada dan beberapa ruas jalan lainnya.
