kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Persentase Prelevansi Stunting Sinjai Tahun 2019-2021 di Angka 8,44 persen

banner 468x60

KABARBUGIS.ID – Wakil Bupati Sinjai, Andi Kartini Ottong jadi pembicara pada Webinar Series Generasi Bebas Stunting Seri 2 yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat bekerja sama dengan Tanoto Foundation. 

diikuti secara virtual di Ruang Pola Kantor Bupati Sinjai, Jln Tanassang, Kelurahan Alehanuae, Kecamatan Sinjai Utara, Andi Kartini membeberkan angka prelevansi stunting tahun 2019-2021 berada pada angka 8,44 persen, Rabu (10/8).

Pemprov Sulsel

Selanjutnya, Andi Kartini Ottong juga menyampaikan bahwa pada tahun 2022 prelevansi stunting ditargetkan pada angka 25,79 persen dan tahun 2023 pada angka 21,64 persen.

"Angka prevalensi stunting 2019-2021 berada di angka 8,44 dan target 2022 yaitu 25,79% sampai 2023 21,64% dan alhamdulillah target nasional tahun 2024 kita bisa 14%," kata Andi  Kartini Ottong.

Ia juga membeberkan guna mencapai target penurunan stunting, pemerintah kabupaten Sinjai terus melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan stunting, salah satunya melalui inovasi Masyarakat Desa Kelurahan Cegatan Stunting (Madeceng).

"Untuk mencapai target penurunan stunting Alhamdulillah di Kabupaten Sinjai ada namanya inovasi madeceng yaitu masyarakat desa kelurahan cegatan stunting yang berasal dari kata Bugis yang artinya baik dan kemudian dijadikan akronim," jelasnya.

Inovasi tersebut difokuskan pada pemberian makanan tambahan pada balita stunting dan bumil Kekurangan Energi Kronis (KEK) selama 90 hari berturut-turut memanfaatkan bahan pangan makanan lokal dengan melibatkan berbagai lintas sektor.

"Fokus inovasi ini adalah kolaborasi di antara pemerintah desa/kelurahan, masyarakat desa/kelurahan diantaranya kader PKK desa/kelurahan pada Posyandu, petugas gizi tenaga kesehatan dan kader pembangunan manusia yang secara terpadu bersama-sama melakukan pemberian makanan tambahan terfokus kepada balita stunting dan bumil kek selama 90 hari berturut-turut," ujarnya.