kabarbursa.com
kabarbursa.com
banner 728x250
News  

Ketua RT Karuwisi Utara Tanggapi Tuduhan Mosi Tidak Percaya Warga

Ketua RT Karuwisi Utara Tanggapi Tuduhan Mosi Tidak Percaya Warga
Mosi Tidak Percaya Warga RT 01 Kelurahan Karuwisi Utara, Makassar.
banner 468x60

KabarMakassar.com — Ketua RT 01 RW 02 Kelurahan Karuwisi Utara, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Suriana, menanggapi berbagai mosi tidak percaya warga yang beredar untuknya.

Ia meyakini, tuduhan ini berawal dari sengketa keluarga yang menyebabkan munculnya mosi tidak percaya terhadap kepemimpinannya.

Pemprov Sulsel

Suriana menjelaskan, masalah ini berakar dari konflik dengan sepupunya. Setelah memenangkan sengketa tersebut, sepupunya meninggal dunia.

Tidak lama kemudian, anak sepupunya meminta surat keterangan warisan. Suriana menolak menandatangani surat tersebut karena sepupunya yang telah meninggal masih berutang kepadanya.

“Saya bilang saya tidak mau tandatangan dulu karena masih ada uangku yang belum saya terima, saya tidak kasih pengantar karena permasalahan, yang lain-lainnya saya selalu kasih dan tidak pernah ada permasalahan,” katanya saat dikonfirmasi KabarMakassar.com, Selasa (04/06).

Tak berselang lama, muncul mosi tidak percaya yang ditandatangani oleh beberapa warga. Suriana beralasan, warga yang menandatangani mosi tersebut tidak mengetahui poin-poin tuntutan secara jelas.

Menurutnya, warga hanya diminta menandatangani terkait masalah sampah.

“Tidak ada warga yang baca poinnya, dia datang saat maghrib, minta tolong untuk tandatangani soal sampah,” ungkap Suriana.

Suriana juga meluruskan berbagai tuduhan, termasuk isu permintaan iuran kepada para pedagang. Ia menjelaskan bahwa permintaan iuran tersebut adalah kebijakan dari lurah sebelumnya untuk mendanai kegiatan RT/RW seperti kerja bakti.

“Karena wilayahku paling banyak pedagang, untuk komersil, saya dari lurah dulu dikasih tahu kita pakai mi itu uang untuk dana RT nanti,” jelasnya.

Selain itu, Suriana menyebutkan bahwa ia telah mengajukan permohonan pengunduran diri, namun hingga saat ini insentif selama dua bulan yang menjadi haknya belum diterima.

“Bulan April dan bulan Mei belum keluar, saya dengar-dengar insentif ku dipotong, alasannya saya tidak ikut membayar uang makan pengganti uang PKK, atau uang partisipasi. Dikurangi Rp900 ribu bulan April, harusnya Rp1,2 juta, saya bilang kasih insentif ku ini hari juga saya mengundurkan diri,” keluhnya.

Ia juga menceritakan bahwa hubungan dengan warga dan lurah awalnya sangat baik, bahkan saat ada isu yang disebarkan melalui surat kaleng, ia tetap berhubungan baik.

“Pokoknya kalau dia bayarkan insentif ku, saya akan tandatangan mengundurkan diri,” tutupnya.

Sebelumnya, Lurah Karuwisi Utara Kota Makassar, Ade Reyhan, angkat bicara soal polemik mosi tidak percaya ini, ia menyebut, saat ini sudah mengusulkan penggantian Suriana.

Menurutnya, desakan tersebut datang dari warga sendiri. Ia hanya menindaklanjuti keinginan warga.

“Warga sudah resah,” katanya, Senin (3/6).

Saat ini, lanjut Ade, sudah ada 41 warga yang meneken surat mosi tak percaya tersebut. Ade menilai Suriana punyak banyak masalah dengan warga, terlihat banyaknya warga yang mengaduh. Bukan cuma 1 masalah.

“Saya dengar langsung dari warga,” tuturnya.

PDAM Makassar