kabarbursa.com
kabarbursa.com
banner 728x250
News  

Imbas Kenaikan BBM, Sopir Pete-Pete Mogok

banner 468x60

KabarSelatan.id — Puluhan Sopir pete- pete melakukan aksi mogok di Bonto Balia, Manjang Loe, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Senin (5/9).

Ali, salah seorang sopir ini menuntut agar pemerintah daerah dapat menaikkan harga tarif trayek.

Pemprov Sulsel

"Kami hanya meminta kenaikan tarif sebanyak  Rp. 10.000 untuk Tamalatea- Karisa," ucapnya kepada kabarselatan.id.

Dimana sebelumnya penumpang hanya dibebankan biaya sewa sebanyak Rp. 7000. Dengan kenaikan Rp. 3000.

Selain itu, pihaknya juga meminta tarif ini dapat diberlakukan di sejumlah lokasi lainnya.

"Antara Bonto sunggu ke Allu Rp. 20.000, Bonto Rannu-Kassi ke Karisa Rp.15.000, Buludoang 25.000,"sambungnya.

Sedangkan tarif dalam kota, seperti Romanga dan Belokallong kami hanya menaikkan tarif  Rp. 2000.

" Kalau jauh dekat itu sebatas romanga dan  Belokallong, ya hanya Rp. 5000 saja," cetus Ali.

Menurutnya, aksi itu dilakukan setelah Presiden Jokowi resmi mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi beberapa hari yang lalu.

"Ya, karena BBM naik jadi dinaikkan juga kan," jelasnya.

Rencananya, aksi tersebut akan dilakukan selama dua hari. Apabila pemerintah tidak merealisasikan tuntutan ini maka pihaknya mengancam akan kembali melakukan aksi mogok dengan jumlah yang lebih besar.

"Tadi ada Kepala Dinas Perhubungan, dia berjanji untuk menunggu 1 Minggu namun apabila tidak, kita akan kembali mogok," tegas Ali.

Akibat aksi tersebut,  puluhan penumpang ditelantarkan ditengah jalan. 

" Ya diturunkan karena kita mogok yang lain malah mencari penumpang, mestinya kan bersatu. Masa kita berhenti begini baru dia cari penumpang,"tandasnya.

Sementara itu, Kadishub Jeneponto, Aspa Muji mengatakan sudah menemui para sopir pete pete dibeberapa titik kumpul mereka.

"Insha Allah kami telah menampung aspirasi, keluhan dan masukan mereka  sebagai imbas kenaikan harga BBM," katanya.

Untuk itu, pihaknya akan menelaah setiap masukan yang mereka sampaikan.

"Kami terima masukannya. kami telaah dan melakukan perhitungan rasionalitas sesuai dengan aturan yang ada dan tanpa mengesampingkan beban dari masyarakat umum,"terangnya.

Mantan Kadisdukcapil itu mengaku akan melaporkan hal ini ke bupati.

"Setelah dirampungkan perhitungannya, kami akan usulkan penerbitan Peraturan Bupati, dimana sebelumnya kami akan sosialisasikan tarif baru, baik kepada jasa angkutan maupun pengguna,"jelasnya.

Ia menyebut aksi ini dilakukan disejumlah titik yang berada di jalur poros Jeneponto Makassar.

"Titik kumpul mereka 4 titik, itupun jalur karisa allu. Kalau karisa bantaeng dan lainnya kami datangi satu persatu sopirnya,"sambung Aspa.

Meski demikian, ia tetap menghimbau agar seluruh sopir Pete-pete tetap bersabar.

"Silahkan menunjukkan, memperlihatkan rasa prihatin, namun jangan merugikan masyakat dan kepentingan umum. Inshaa Allah kami pemerintah daerah hadir di tengah tengah mereka," harapnya.

Beruntung, penumpang yang telah ditelantarkan ditengah jalan masih dapat diatasi.

"Adaji sebagian yang saya minta tolongi untuk mengantar para penumpang, dan mereka mau antar. Mereka masih kooperatif,"tutup Aspa.

PDAM Makassar