KabarMakassar.com — Pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), mayoritas masyarakat utamanya kalangan menengah ke bawah menargetkan anaknya untuk masuk di sekolah negeri.
Namun, adanya jalur zonasi, belum disertai dengan pemerataan jumlah sekolah di setiap wilayah membuat orang tua khawatir dengan pendidikan anaknya.
Adapun sekolah swasta, bisa jadi jalur alternatif bagi para orang tua. Namun, tidak mudah bagi masyarakat kalangan menengah kebawah, sebab biaya yang dibutuhkan lebih banyak dari sekolah negeri.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin mengatakan, dalam sistem PPDB nantinya, sekolah swasta juga sudah ikut dizonasikan. Pihaknya mendorong agar sekolah swasta memberikan sejumlah kuota calon siswa baru bersubsidi, baik subsidi setengah atau penuh.
"Swasta ada profilnya, kita minta munculkan apakah dia bersubsidi sepenuhnya, atau berbayar tapi ada subsidi berapa anak. Itu yang kita butuh informasinya," pungkasnya, Jumat (09/06).
Salah satu contoh sekolah swasta bersubsidi penuh ialah SMP 99 Mallengkeri. Beberapa sekolah swasta yang punya nama baik di lingkup pendidikan Kota Makassar diharapkan perlahan menerapkan kebijakan serupa.
Meskipun, ia mengaku pihaknya tidak punya hak untuk mengintervensi lebih jauh pengelolaan pendidikan swasta yang punya otonominya sendiri. Sekolah swasta yang menerapkan subsidi beserta jumlah yang disediakan baru dapat diketahui pada saat proses PPDB sudah dilangsungkan.
Diketahui, data terakhir pada tahun 2022 lalu, sekolah swasta di Makassar berjumlah 290 rombongan belajar (rombel) dengan 32 siswa tiap rombel. Artinya, 9.280 siswa dapat ditampung swasta.
Asumsi 26 ribu siswa lulusan SD merupakan campuran negeri dan swasta. Dengan prakiraan bahwa mayoritas lulusan SD swasta akan lanjut SMP di yayasan atau institusi pendidikan swasta yang sama.
PPDB nantinya untuk SMP negeri dan swasta dilangsungkan secara bersamaan. Kebijakan dari Disdik Makassar, bahwa kartu tes calon peserta didik baru diterbitkan jika dalam sistem zonasi itu ia sudah memilih satu sekolah swasta sebagai alternatif.
"Kalau umpanya orang tua tidak mampu, betul-betul lulus di situ (swasta) apa boleh buat. Salah satu yang bisa saya jamin adalah dimasukkan ke sekolah negeri," ungkap Muhyiddin.
Untuk subsidi tersebut, ia berharap agar institusi pendidikan swasta memanfaatkan dana BOS untuk kepentingan tersebut. Meskipun, tidak sepenuhnya yang penting dibuka akses subsidi bagi calon siswa tidak mampu yang berada di zonasi sekolah swasta tersebut.
Adapun Kepala Sekolah SMP Athirah Baruga, Suriana menerangkan, belum ada penerapan subsidi bagi calon peserta didik di sekolahnya. Namun, ada bentuk kemudahan yang ditawarkan yakni dengan jalur prestasi.
"Kami ada sistem beasiswa dari segi Tahfidz. Misalnya mendaftar memenuhi syarat, kita terima jalur prestasi akademik, non akademik, dan Tahfidz," bebernya.