KabarMakassar.com — Tiga Pasangan calon Presiden (Capres) berpotensi tersaji Pemilihan Presiden (Pilpres) 14 Februari 2024 mendatang, jika Prabowo dan Ganjar berpaket.
Hanya saja lobi-lobi koalisi tak menemui kata deal. Direktur Eksekutif PT Indeks Politica Indonesia (IPI) Suwadi Idris Amir mengatakan, ada tiga poros maka berpotensi ada dua putaran.
Namun dia melihat yang berpotensi masuk dua putaran hanya Ganjar dan Prabowo karena dari beberapa lembaga survei ini masih dua kandidat ini bersaing sementara Anies berada diurutan ketiga.
"Jika Ganjar dan Prabowo berhadapan di putaran kedua maka yang pendukung Anies berpotensi ke Prabowo pada putaran kedua,"ujar Suwadi Idri kepada kabarmakassar.com, Rabu (4 /10).
"Ini dikarenakan pemilih Anies saat ini mayoritas Pemilih Prabowo pada Pilpres 2019 lalu," lanjutnya.
Namun kata dia dua poros itu belum bisa dikatakan karena sampai saat ini mereka belum mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Peluang masih ada, tapi saya kira tipis," ucapnya. Dua poros ini bisa terjadi jika Jokowi benar-benar ingin menyatukan Prabowo-Ganjar.
"Koalisi besar ingin mempertahankan sekaligus memperkuat koalisi (Pemerintahan)," ucapnya.
Selanjutnya masalah anggaran, dimana negara saat ini membutuhkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan.
"Untuk menghemat anggaran Pilpres itu harus head to head (hanya dua Paslon) agar tidak ada putaran kedua," ujarnya.
Selanjutnya wacana Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) dimajukan ke September ini bisa mengganggu KPU jika ada putaran kedua.
"Maka opsi yang dibangun itu head to head (dua Paslon) agar bisa menghemat anggaran, tapi ini kan politik dinamis tinggal bagaimana komunikasi kubu Prabowo dengan kubu Mega dan ruang itu masih terbuka," jelasnya.