kabarbursa.com
kabarbursa.com
banner 728x250
News  

Cuaca Panas di Makassar, Es Dawet Mas Yusuf Jadi Pilihan

banner 468x60

KabarMakassar.com — Di tengah cuaca yang panas dan terik, masyarakat Indonesi, khususnya Makassar bisa menikmati segarnya es dawet Ayu asli Banjarnegara Mas Yusuf, minuman tradisional yang kaya akan cita rasa, di Jalan Garuda, Kota Makassar, Sulsel.

Es dawet merupakan salah satu minuman khas Indonesia yang telah menjadi favorit bagi banyak orang, terutama di musim panas.

Pemprov Sulsel

Hari ini, kami akan mengulas lebih lanjut tentang es dawet, minuman yang terkenal dengan kombinasi uniknya antara santan, gula merah, agar-agar, dan ketan hitam.

Es dawet adalah minuman yang sangat melekat dengan budaya Indonesia, dan banyak warung atau pedagang kaki lima menjajakan minuman ini di berbagai sudut kota.

Minuman yang memiliki rasa manis, lembut, dan segar ini menjadi pilihan yang populer untuk meredakan dahaga dan menghilangkan rasa haus di musim panas.

Kelezatan es dawet juga semakin terasa ketika dihidangkan dengan potongan es batu yang membuatnya menjadi pilihan yang ideal untuk menyegarkan diri di tengah teriknya cuaca.

Sementara itu, dari pantauan tim KabaMakassar, Senin (06/11) kepada pedagang es dawet kaki lima, yakni Pak Afdal Setia Widodo ia mengatakan bahwa usahanya telah berdiri sejak 2014 hingga saat ini.

Dimana, ia buka dari jam 10.00 Pagi, dengan harga yang relatif murah yakni Rp 5000.

“Omset tidak menentu tapi untungnya kisaran Rp 200.000 habis dalam 1 gerobak,” bebernya.

Menurutnya, penjual es dawet ini ada 12 orang dan tersebar di berbagai sudut kota Makassar, dimana pedagangnya rata-rata dari Jawa.

Ia, pun berharap kedepan dirinya bisa membuka usaha sendiri.

“Ingin membuka usaha sendidiri ketika sudah mempunyai modal, ya ingin usaha terus maju dan yang terbaik untuk kedepannya,” harapnya.

Dengan keunikan rasa dan budayanya, es dawet tetap menjadi salah satu minuman tradisional yang disukai oleh banyak orang.

 Jadi, tidak ada salahnya mencoba es dawet ketika Anda merindukan rasa segar yang khas Indonesia. (Nurul Febrianti).

PDAM Makassar