kabarbursa.com
kabarbursa.com
banner 728x250

Waspada Modus Kejahatan Phising Mengatasnamakan Pejabat Pemerintahan

Waspada Modus Kejahatan Phising Mengatasnamakan Pejabat Pemerintahan
Beberapa Kejahatan Phising Mengatasnamakan Pejabat Pemerintahan
banner 468x60

KabarMakassar.com — Akhir-akhir ini bermunculan akun media sosial seperti Facebook dan Whatsapp mengatasnamakan pejabat pemerintahan meminta informasi data berupa nomor rekening dan foto buku rekening calon korban.

Pemprov Sulsel

 

Beragam pesan tersebut dikirim oleh akun yang mencatut nama pejabat pemerintah dengan modus akan mengirimkan bantuan program pemerintah, dana hibah ataupun pembangunan masjid

Nah, dibalik pesan tersebut pelaku mencoba memancing calon korban untuk mengirimkan informasi data berupa nomor rekening yang dimanfaatkan untuk penipuan ataupun tindakan yang tidak bertanggung jawab seperti penyalahgunaan akun rekening.

Modus kejahatan seperti ini dikenal dengan phising. Phising sendiri adalah upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan. Data yang menjadi sasaran phising adalah data pribadi seputar nama, usia dan alamat. Selain itu juga data akun meliputi username dan password serta data finansial seperti informasi kartu kredit atau rekening sehingga masyarakat perlu mewaspadai kejahatan dengan modus seperti ini.

Cek Fakta KabarMakassar.com menemukan sejumlah informasi palsu yang beredar mengatasnamakan pejabat pemerintahan khususnya di Sulsel.

Penawaran Bantuan Hibah dan Masjid

Akun Whatsapp dengan nomor +62 82143478406 mengatasnamakan Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Bachtiar Baharuddin yang menyebutkan akan mengirimkan bantuan program pemerintah berupa dana hibah untuk masjid.

Akun Whatsapp tersebut mencatutkan nama Bachtiar Baharuddin dan menggunakan foto Pj Gubernur Sulsel sebagai foto profil.

Klaim pesan whatsapp mengatasnamakan Pj Gubernur Sulawesi Selatan dengan narasi berikut :

“Apakah ini dengan pengurus masjid? Kami menawari bantuan dana hibah untuk masjid dari Pemrov Sulsel yang akan disalurkan secara bertahap. Silahkan mengirimkan nomor rekening dan bukti foto buku rekening.”

Hasil penelusuran Cek Fakta KabarMakassar.com menemukan bahwa akun whatsapp yang mencatut nama Pj Gubernur Sulsel dan menawarkan bantuan program pemerintah maupun dana hibab adalah akun fake (palsu) dan hoaks

Selain itu, hasil penelusuran Cek Fakta KabarMakassar menggunakan aplikasi Getcontact menemukan nomor whatsapp mengatasnamakan Pj Gubernur Sulsel tersimpan atas beberapa nama diantaranya Aditya Wijaya, Babi, Penipu Atas Nama Pejabat, Pak Agus Fatoni Cn Lipe hingga atas nama Pak Agus Fatoni Facebook (sri) sehingga dipastikan bahwa nomor yang mencantumkan nama Pj Gubernur Sulsel, Bachtiar Baharuddin adalah akun fake (palsu).

Kejahatan dengan modus seperti ini juga pernah mencatut nama mantan Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman pada Januari 2023 lalu. Dilansir dari KabarMakassar.com, pelaku diketahui menggunakan akun whatsaap dengan nomor 081231876497 dengan modus menawarkan bantuan pemerintah. Pada foto profilnya, ia memasang foto Gubernur Andi Sudirman Sulaiman yang menggunakan songkok recca Bone dan jas tutup.

Selain itu, hal yang sama juga juga terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Maret 2024 lalu. Dilansir dari AntaraNTB, sebuah akun media sosial Facebook mencatut nama Pj Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi. Akun tersebut mencatut nama dan foto Pj Gubernur NTB dengan modus akan memberikan bantuan pembangunan pondok pesantren dan mushala.

Selanjutnya, sebuah akun media sosial Facebook mengatasnamakan Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto mengirimkan pesan ke sejumlah pengguna facebook melalui pesan messanger dengan menawarkan bantuan pribadi untuk pembangunan masjid, musholla, Pondok Pesantren, Rumah Tahfidz, TPA/TPQ, madrasah dan tempat ibadah.

Akun Facebook tersebut menggunakan nama dan foto Danny Pomanto dan mengirimkan pesan messanger kepada sejumlah pengguna dengan menawarkan bantuan pribadi.

Klaim pesan messanger mengatasnamakan Wali Kota Makassar, Danny Pomanto dengan narasi berikut :

“Maaf mengganggu waktunya sebentar, barangkali kalau ada info untuk pembangunan masjid, musholla, ponpes, rumah tahfidz, TPA/TPQ madrasah dan tempat ibadah mohon di kabari. Alhamdulilah ini saya dan keluarga ada sedikit rejeki ingin menyalurkan donasi untuk yang saya tanyakan tadi”.

Hasil penelusuran Cek Fakta KabarMakassar.com menemukan bahwa akun Facebook yang mencatut nama Wali Kota Makassar dan menawarkan bantuan pribadi untuk pembangunan rumah ibadah dan lainnya adalah palsu (fake).

Modus penipuan phising dengan menggunakan akun media sosial palsu (fake) mengatasnamakan pejabat pemerintah sudah marak terjadi dan meresahkan masyarakat. Akun-akun yang mengatasnamakan pejabat kerap meminta nomor rekening para calon korban.

Para korban yang terlanjur membagikan informasi nomor rekening mereka nantinya akan mendapatkan pesan berupa bukti transfer dari pelaku. Padahal bukti transfer tersebut adalah palsu dan hanya hasil editan. Umumnya pelaku menuliskan nominal yang besar pada bukti transfer dan mengarahkan calon korban untuk membagi nominal yang dikirim untuk diberikan ke penerima lain seperti pengurus masjid atau yayasan lain.

Pelaku biasanya menggunakan berbagai alasan agar para korban terdesak dan bergegas mengirimkan nominal sesuai arahan pelaku. Korban yang terjebak umumnya tidak teliti dan langsung mengirimkan ke penerima lain sesuai dengan nominal yang dimaksud oleh penipu tanpa mengecek bukti transaksi mereka.

Rugikan Korban Hingga Jutaan Rupiah

Kejahatan phising kerap merugikan banyak korban. Dilansir dari Newsurban.id Pengurus Masjid Jami Al Ishaq Kabupaten Bone, Supardi menjadi korban kejahatan phising melalui aplikasi Messenger Facebook pada 20 September 2023 lalu. Pelaku menggunakan akun yang mengatasnamakan Bupati Kabupaten Bone, Fahsar Padjalangi

Pelaku menggunakan foto dan nama Fahsar Padjalangi serta meminta nomor Whatsapp untuk komunikasi secara langsung. Akun Whatsapp yang mengatasnamakan Bupati Bone mengirimkan bukti transfer ke rekening masjid Jami Al Ishaq dengan dana sebesar Rp 35 juta. Pelaku mencatut nama Fahsar Padjalangi di bukti transfer

Pelaku mengarahkan bahwa uang Rp35 juta itu harus dibagi dengan rincian Rp20 juta untuk masjid dan Rp15 juta untuk dikirim ke nomor rekening atas nama Yayasan Al Huda, yaitu sebuah yayasan yatim piatu di Kota Makassar.

Bendahara masjid tidak sempat mengecek saldo rekening dan langsung mengirimkan uang Rp15 juta ke nomor rekening Yayasan Al Huda. Pelaku mendesak korban dengan alasan anak yatim di yayasan tersebut sedang sakit dan butuh biaya. Namun setelah ditelusuri yayasan tersebut ternyata fiktif dan rugikan korban.

Ciri Kejahatan Phising

Bagi para pengguna media sosial wajib berhati-hati dengan mengenali sejumlah ciri-ciri pelaku kejahatan phising yakni :

  1. Pelaku kejahatan phising umumnya mengaku dari lembaga resmi, pejabat hingga artis yang terkenal di masyarakat.
  2. Pelaku kejahatan phising memanipulasi korban dengan menawarkan bantuan hingga hadiah agar korban mau mengirimkan data pribadi berupa nomor rekening dan informasi pribadi lainnya.
  3. Penggunaan alamat atau akun palsu, pelaku phising membuat situs atau akun palsu yang meniru institusi atau personal aslinya
  4. Kesalahan tata bahasa, pelaku phising memiliki banyak kesalahan tata bahasa atau penulisan pesan yang tidak benar sehingga dapat menjadi petunjuk bahwa itu bukan yang asli
  5. Tekanan waktu, pelaku kejahatan phising selalu mencoba menempatkan tekanan waktu pada calon korbannya dengan mengklaim bahwa tindakan harus diambil segera.

Penting agar masyarakat untuk terus waspada terhadap ciri-ciri kejahatan phising dan memeriksa keaslian akun atau alamat web sebelum mengirimkan informasi pribadi atau keuangan apapun.

PDAM Makassar