KabarMakassar.com — Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Makassar, Nielma Palamba, menargetkan tingkat penggangguran turun dibawah 10 persen. Menurutnya, persentasi ini merupakan angka yang stabil.
Nielma menyebut, sebagai ibu kota provinsi dan pusat pendidikan di Indonesia Timur, Makassar memiliki kontribusi signifikan terhadap tingkat pengangguran.
Namun, sejak tahun 2021, terjadi penurunan secara bertahap dalam tingkat pengangguran.
“Alhamdulillah, tingkat pengangguran telah mengalami penurunan signifikan dari 15 persen, 13 persen, 11 persen, hingga saat ini mencapai 10,6 persen. Ini merupakan tren positif karena telah memasuki kategori satu digit, kita target dibawah 10, Makassar di 2017 pernah sentuh angka 8 persen,” ujarnya di Balaikota, Senin (13/5).
Nielma mengungkapkan pentingnya intervensi program dalam mengatasi masalah pengangguran. Salah satunya dengan mengoptimalkan program Pemkot, diantaranya penyelenggaraan 10.000 pelatihan gratis dan penciptaan 1000 lapangan kerja baru.
“Tentunya dengan intervensi program, kita tak mungkin dapat progres yang baik kalau tidak diintervensi dengan program dan itu diampuh oleh 12 SKPD bukan hanya Disnaker yang punya tupoksi mengurangi tingkat pengangguran,” lanjutnya.
Selain itu, ia juga menggarisbawahi pentingnya perhatian terhadap kesehatan ibu hamil dalam mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan.
“Ibu hamil memiliki potensi besar untuk membentuk produktivitas masyarakat. Jika tidak diperhatikan kesehatannya, hal ini dapat berdampak negatif terhadap kualitas anak di kemudian hari,” tambahnya.
