kabarbursa.com
kabarbursa.com
banner 728x250
News  

Update, 1,290 Penyelenggara Pemilu 2024 di Sulsel, Jatuh Sakit

Update, 1,290 Penyelenggara Pemilu 2024 di Sulsel, Jatuh Sakit
Suasana rumah duka almarhum yang merupakan petugas KPPS di Luwu. (Foto Dok : KPU Luwu)
banner 468x60

KabarMakassar.com – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan melaporkan penyelenggara Pemilu 2024 yang jatuh sakit pasca pencoblosan, Rabu (14/2) lalu.

Berdasarkan data, Sabtu (17/2) sebanyak 2.792 menjadi korban, dengan rincian 70 orang dipriksa di Rumah Sakit (RS), 2.719 orang melakukjan pemeriksaan di Puskesmas dan 3 orang di klinik kesehatan.

Pemprov Sulsel

Untuk 2.719 orang yang diperiksa di Puskesmas diantaranya 922 orang sedang dirawat, 7 status APS, 17 pasien dirujuk, 1.772 orang sembuh dan 1 orang meninggal.

Sedangkan, 70 pasien yang diperiksa di RS diantaranya 53 orang masih dirawat, 13 lainnya dinyatakan sembuh, 2 orang meninggal dunia dan 3 orang di klinik masih status rawat inap.

Berdasarkan grafik sebaran angka kesakitan kabupaten/kota, jenis pasien pada pos pelayanan kesehatan Pemilu 2024 di Sulsel yakni 141 pasien status IGD, 113 orang rawat inap dan 2.538 orang rawat jalan.

Untuk 24 kabupaten/kota di Sulsel, Kabupaten Banteang peringkat pertama disusul Barru dan Bone. Bantaeng sendiri peningkatan angka kesakitan 477 pasien, Barru 371 dan 337 orang dalam pelayanan Pos Kesehatan Nakes Sulsel.

Sementara itu, jenis pasien berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel tertinggi petugas KPPS sebanyak 1.290 orang, disusul 592 orang atau pemilih, 240 PPS, 195 saksi, 158 Linmas, 142 Bawaslu, 116 petugas dan 59 PPK.

Dimana diketahui 3 petugas KPPS di Sulsel dilaporkan meninggal dunia. 3 korban tersebut bernama Azis, dilaporkan meninggal dunia diduga karena kelelahan. Dia sempat mendapat perawatan medis di Puskesmas Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu.

Berdasarkan informasi Aziz bertugas menjadi Panitia Pemungutan Suara (PPS) KPPS di TPS 01 Desa Jenne Maeja, Luwu.

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar membenarkan saat dikonfirmasi KabarMakassar.com, Sabtu (17/2).

“Almarhum punya riwayat sakit gondok, diare dan demam. Untuk Sulsel sudah tiga petugas KPPS yang meninggal dunia,”ujar Ishaq Iskandar.

Adapun 2 anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara atau KPPS di Kota Makassar, dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (15/2). Mereka adalah anggota KPPS yang bertugas di Maakssar bernama Daliyah Salsabilab mahasiswi 23 Tahun warha BTN Minasa Upa Blok L 18 No 18 Keluhan Minasaupa, Kecamatan Rappocini. Daliyah bertugas di TPS 45 Kelurahan Minasaupa, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.

Sementara satunya, diketahui identitasnya William Tandi Paelongan usia 23 Tahun yang juga status mahasiswa. William warga kompleks Taman Makassar Indah blok A3 NO 18, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan. Diketahui korbam bertugas di TPS 46, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Ketua KPU Luwu Abdullah Sappe Atmaja saat dihubungi KabarMakassar.com, mengatakan bahwa kronologis meninggalnya almarhum petugas KPPS di Luwi pasca melakukan kegiatan pelaksaan pungut hitung di TPS.

Kadis Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar juga menyampaikan terima kasih atas dedikasi Nakes pemkab kota,TNI polri dalam pelayanan kesehatan pemilu 2024.

“Bagi para petugas KPPS, bawaslu,TNI polri untuk menjaga kondisinya, jika ada keluhan kesehatan segera menghubungi petugas kesehatan,”ucapnya.

“Kita berharap tidak ada tambahan angka keaakitan dan kematian. Dan saat ini berdasarkan data cenderung menurun. Semoga makin menurun hingga tidam ada lagi yang sakit dan meninggal,”pungka Ishaq Iskandar, mantan Kadinkes Palopo itu.

PDAM Makassar