KabarMakassar.com — Ratusan mahasiswa yang bergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar mendesak masuk ke dalam kantor Pertamina Regional Sulawesi yang berada di Jalan Garuda, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, (07/09).
Ratusan massa aksi tersebut memprotes kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang resmi diumumkan pemerintah pada Sabtu, 3 September 2022 kemarin.
Para massa aksi mengeruduk kantor Pertamina Regional Sulawesi sehingga terjadi keributan dengan petugas kepolisian yang berjaga di depan kantor. Selain itu, massa juga sempat membakar ban bekas.
Salah satu massa aksi, Muh. Rijal mengatakan para massa saling baku dorong pagar dengan aparat kepolisian lantaran pihak Pertamina hanya akan menemui mahasiswa di lapangan basket untuk bermediasi
"Betul. Di lapangan futsal pertama mau na kasi mediasi ki," ujarnya.
Sementara itu, Senior Relation and Communication PT Patra Niaga Regional Sulawesi, Taufik Kurniawan mengatakan para massa aksi sudah diterima dan diajak berdiskusi di dalam aula.
Selain itu, aksi yang dilakukan para massa aksi kata Taufik berlangsung damai dan tertib.
"Diterima dan diskusi di dalam aula. Aksi berlangsung damai dan tertib," pungkasnya.
Adapun sejumlah tuntutan ratusan massa aksi yakni meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dicopot.
Selanjutnya massa aksi juga meminta direktur Pertamina dan General Manager Pertamina Regional VII serta mencabut keputusan kenaikan harga BBM bersubsidi serta turunkan Jokowi dan Ma'ruf Amin.
"Kami meminta untuk mencopot menteri BUMN dan ESDM, copot direktur dan GM Pertamina Regional tujuh dan cabut keputusan kenaikan harga BBM subsidi," jelas Rijal.
