kabarbursa.com
kabarbursa.com
banner 728x250
News  

Sulit Dijangkau, Warga Binamu Jeneponto Keluhkan Jarak Tempuh Puskesmas Bontosunggu Kota

banner 468x60

KabarSelatan.id — Sebagian besar Warga yang bermukim di Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan keluhkan jarak tempuh ke Puskesmas Bontosunggu Kota.

Salah seorang warga yang enggan disebutkan identitasnya ini mengaku selama Puskesmas  berpindah lokasi ke Jalan Lingkar Radjamilo, Ia bersama keluarganya harus rela mengeluarkan biaya yang lebih banyak dari sebelumnya.

Pemprov Sulsel

"Tambah jauhki lagi berobat pak, baru sewa mobil tambah naik, sampaiki di perempatan jalan bayarki lagi ojek masuk. Bagaimnaki mau beli obat kalau sewa mobil lebih mahal dari pada beli obat. Jadi pengeluaran semakin banyak pak," katanya kepada kabarselatan.id, Minggu (30/1).

Bukan hanya kali ini saja, sebelum Puskemas ini belum pindah, warga Binamu masih saja merasakan hal yang sama.

"Samaji di jalan Lingkar dengan jalan kesehatan, begituji juga. Nyambung dua kaliji kendaraan. Jauhji juga masuk. Jadi percumaji dipindahkan pak,"cetusnya.

Semestinya kata dia,  Pemkab Jeneponto harus terlebih dahulu memperhatikan lokasi strategis untuk membangun agar mudah dijangkau warga atau pasien yang ingin berobat tapi kenyataannya malah kurang bermanfaat.

"Sulit dijangkau warga. Bagaimana kalau ada orang kecelakaan pak, pasti terlambatki di ditangani karena jauhki. Syukur kalau dekatji, bagaimana kalau tidak. Apa hanya lokasi itu saja yang pas mau dibanguni pemerintah? Jangan cari tempat yang murah kalau ujung-ujungnya warga yang sulit memanfaatkannya,"tuturnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto, Syusanti Mansyur mengaku bahwa pembangunan Puskesmas itu harus memang memperhatikan akses tapi mungkin saat ini tidak akan terasa nilai manfaatnya karena pemerintah sudah memperhatikan hal tersebut.

"Karena kan ini pak bupati berharap itu kita ada perluasan kota, perluasan apa segala macam, penataan, perkantoran maka beliau meminta untuk dilakukan di sana. Insha Allah dengan bagusnya perekonomian masyarakat kita tidak akan ini terkait dengan aksesnya," imbuhnya

Apabila ada warga yang kesulitan berobat maka  pihaknya mendorong ke Faskes lainnya. Seperti,  Pustu, Polindes dan Puskesdes untuk dilakukan pelayanan.

Terkait skala prioritas, Ia mengatakan bahwa hal itu bukanlah sebuah kendala bagi pemerintah karena semua lokasi layak untuk dibanguni.

"Persoalan skala prioritas kita tidak dimanapun. Sebenarnya tempatnya itu ini dan memungkinkan saat itu untuk kita bangun untuk perluasan kota dan sesuai tata kota yang terbaik disitu. Lahan yang ada juga adalah lahan pemerintah seperti itu," tandas Syusanti.

Meski begitu, Ia mengklaim jika dampak yang dirasakan warga juga ikut dirasakan pemerintah sehingga pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pimpinan.

"Betul kita rasakan itu bersama ya, sangat apa ya. Apa lagi dikondisi pandemi ini. Jadi kita berharap kedepan ini untuk akses transportasi tentunya bapak bupati bersama Dinas Perhubungan akan memikirkan hal itu, sehingga akses atau moda transportasi nantinya bisa disiapkan pemerintah," pintanya.

Terkait perencanaan pembangunannya sendiri, pihaknya enggan disalahkan, namun jika kita melihat kebelakang. Nyatanya, Pemkab dengan  Dinkes tak pernah memikirkan hal ini sebelum dilakukan pembangunan.

"Gimana caranya?? Apakah kami yang harus mengangkut mereka ya nggak mungkin juga ya. Jadi mungkin itu ditanyakan ke dishub ya bagaimana caranya supaya moda transportasi kelokasi tersebut. Paling tidak ada jalur-jalur mobil umum ya kesitu. Itu yang saya maksud,"

Kendati demikian, hal ini akan dikoordinasikan kembali bersama pimpinan saat rapat coffe morning.

"Nanti kita bahas disitu, berkoordinasi dengan pimpinan untuk mengantisipasi banyaknya keluhan masyarakat dari teman-teman pewarta juga menyampaikan hal ini untuk disampaikan. Tetapi untuk menentukan kebijakan ini, tentunya saya tidak memiliki kewenangan disitu dan tidak  mungkin juga dinas Kesehatan yang jemput irang sakit," pungkas Syusanti.
 

PDAM Makassar