KabarMakassar.com — Menjelang Ramadhan 1445 H, harga beras di Pasar Tradisional Karisa, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Saat ini, harga beras jenis premium dipasaran mencapai Rp15 ribu per kilogram sedangkan harga beras medium dikisaran harganya Rp13 ribu per kilogram.
“Sebelum naik, harga beras premium harganya cuman Rp12 ribu. Sedangkan beras medium harganya Rp11 ribu saja. Jadi ada kenaikan sekitar 2 sampai 3 ribu,” ujar Hj Nurbiyah salah seorang pedagang di pasar tersebut. Minggu (18/2).
Menurutnya, melonjaknya harga beras dipasaran dipengaruhi oleh sejumlah faktor, salah satunya adalah kurangnya pasokan padi yang dijual oleh petani lantaran sudah memasuki musim tanam.
“Biasanya memang kalau memasuki musim tanam harga beras pasti naik pak, otomatis stok beras berkurang pak,” bebernya.
Akibat adanya kenaikan ini, Hj Nurbiyah mengaku sangat berdampak terhadap dagangannya karena pembeli juga mengurangi jumlah kebutuhannya.
“Biasanya pembeli ambil 20 liter kini berkurangmi ke 15 liter karena naikmi harganya pak,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kabupaten Jeneponto, M Irwan saat dikonfirmasi secara terpisah mengatakan, pihaknya akan segera meninjau harga beras yang saat ini sedang mengalami kenaikan.
“Kemungkinan besok Senin, kami dan pihak terkait meninjau langsung ke pasar,” ujarnya kepada Kabarmakassar.com
Selain meninjau harga pasar, pihaknya juga sekaligus akan mensuplai beras ke para pedagang dengan kisaran harga yang relatif masih murah.
Itu pun kata dia, tergantung dengan pembelian dari para pedagang sesuai dengan harga normal.
“kalau jenis beras yang biasa diambil oleh pedagang itu jenis beras medium dengan harga Aff gudang itu Rp9.950 per kg dan ini harga yang berlaku di Bulog,” jelas Irwan.
Irwan pun mengungkapkan penyebab adanya kurangnya stok dan adanya kenaikan harga beras ini kemungkinan besar disebabkan karena para petani baru memulai musim tanam padi.
“Kalau penyebabnya kemungkinan karena di Jeneponto sekarang kan baru selesai menanam jadi kurang stock di pasar,” tandas Irwan.