KabarLuwu.com — Perpustakaan adalah tempat di mana berbagai macam buku disediakan untuk dikonsumsi oleh mereka yang gemar membaca dan mencari referensi ilmu pengetahuan.
Tak heran, perpustakaan menjadi tempat paling mengasyikkan bagi mereka yang gemar membaca buku. Tak hanya membaca, mereka juga diperkenankan untuk meminjamnya.
Perpustakaan konvensional seperti itu sampai saat ini masih terus ada. Bahkan dari generasi ke generasi, perpustakaan ini selalu dimanfaatkan untuk menambah ilmu pengetahuan.
Namun, tak bisa dipungkiri bahwa seiring perkembangan zaman, perubahan teknologi menjadi sebuah keniscayaan. Kebiasaan membaca buku di perpustakaan perlahan mulai berganti.
Kebiasaan lama membaca buku dengan mendatangi perpustakaan konvensional kini mulai bergeser dengan hadirnya perpustakaan daring atau digital yang berbasis aplikasi.
Dengan kata lain bahwa perpustakaan daring atau perpustakaan digital ini bisa diakses atau digunakan melalui handphone, laptop, computer (PC), atau perangkat elektronik lainnya.
Hal ini pula yang dimanfaatkan oleh sebuah sekolah dasar di Kabupaten Luwu Utara, yaitu SDN 097 Katokkoan, Masamba, dengan menghadirkan perpustakaan digital berbasis aplikasi.
“Zaman terus berganti, perlakuan pun harus terus menyesuaikan dan bergerak maju. Untuk itu, kami menghadirkan Perpustakaan Digital To Ciung SDN 097 Katokkoan,” kata Kepala UPT SDN 097 Katokkoan Masamba, Supiyan Sakti, Kamis (25/8/2022), di Masamba.
Supiyan Sakti mengatakan, perpustakaan digital ini menjadi salah satu wadah bagi siswa mencari dan menambah pengetahuan melalui aplikasi Perpustakaan Digital To Ciung SDN Katokkoan.
“Selamat datang di Perpustakaan Digital To Ciung SDN 097 Katokkoan Masamba. Mari kita gairahkan minat baca dengan mengakses perpustakaan digital SDN Katokkoan,” ajak dia.
Penamaan ‘To Ciung’ untuk perpustakaan digital ini, kata dia, bukan tanpa alasan. Menurutnya, To Ciung adalah nama yang sangat melegenda dalam khazanah budaya di Tana Luwu.
“To Ciung ini disebut sebagai To Maccae ri Luwu yang artinya orang pintar (bijak) dari Luwu. Berbagai literatur budaya di Luwu mendeskripsikan To Ciung sebagai sosok tempat bertanya Datu atau Raja Luwu dalam menjalankan pemerintahan pada masa itu,” jelasnya.
Semangat inilah yang kemudian menginspirasi dirinya memberikan nama perpustakaan digital SDN Katokkoan dengan nama Perpustakaan Digital To Ciung SDN Katokkoan Masamba.
“Kami berharap perpustakaan digital ini menjadi tempat mencari dan menambah pengetahuan baru, sehingga minat dan daya baca warga sekolah kita semakin meningkat,” imbuhnya.
“Kami dalam menghadirkan perpustakaan digital ini berkolaborasi dengan Tim Erlangga. Terima kasih Tim Erlangga, terkhusus bro Ashari Pratam dan bro Abdan Tamrin,” tambahnya.