KabarMakassar.com — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah 0,17% atau 15.167,5 pada perdagangan pada Senin (10/7) kemarin.
Dimana, mayoritas mata uang asia bergerak melemah terhadap dolar AS, merespons akan adanya sejumlah kebijakan moneter bank sentral AS The Fed. Menyusul tingkat inflasi di negeri paman sam tersebut dinilai masih tinggi.
Dari alat analisa Trading Economics, Rupiah diprediksi akan bergerak disekitar 15.200 hingga 15.700, hingga akhir tahun.
Penembusan di level 15.400 akan kuat mendorong nilai tukar rupiah tembus level resistance di 15.800.
Sementara itu, Bank Indonesia mencatat cadangan devisa akhir Juni 2023 ini tersedia sebesar US$ 137,5 miliar. Menurun sebesar US$ 1,8 miliar dibandingkan posisi bulan Mei 2023 sebesar US$ 139,3 miliar.
Penurunan ini dipengaruhi pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah. Mengingat, ketidakpastian di pasar keuangan global masih cukup tinggi.