KabarMakassar.com — Film horor di Indonesia mendapatkan sorotan dari nitizen di Media Sosial, bahkan nitizen sampai memboikot film-film bergenre horor tesebut. Salah satu film yang disoroti netizen adalah Kiblat, yang disutradarai oleh Bobby Prasetyo.
Hal tersebut membuat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, KH Asrorun Niam Sholeh mengingatkan agar penggunaan istilah maupun simbol keagamaan harus ditempatkan secara adil, dengan artian pada posisi yang pas dan semestinya.
“Prinsipnya, kita harus menggunakan istilah maupun simbol agama pada tempat yang pas,” ucapnya saat dikutip dari laman resmi MUI, Selasa (26/3).
Selain itu, Ketua MUI Bidang Fatwa mengaku belum membahas masalah tesebut secara khusus, juga belum mengkaji fatwa soal penggunaan istilah-istilah agama yang tidak sesuai tempatnya.
Ia melanjutkan, selain harus ada permintaan, fatwa juga baru dikeluarkan ketik ada informasi utuh.
“Fatwa baru ditetapkan ketika ada pendalaman materi dengan informasi utuh,” pungkasnya dalam keterangan tertulis dilaman MUI.
Sebelumnya banyak nitizen di media sosial memboikot sejumlah film bergenre horror di Indonesia. Setidaknya ada 5 akun yang mengkritik keras, bahkan menyerukan boikot film horror Indonesia.
Kelima akun tersebut adalah aresmahdi, storyrakyat_, negeriakhiratcom, terasdakwah dan santri mendunia.id. Kelima akun tersebut kompak mengupload dan menyerukan boikot film horror menyesatkan.
Setidaknya ada 11 film yang menurut kelima akun tersebut adalah miskin dan lemah naskah cerita, menjual nilai-nilai dan simbol agama Islam, bentuk desakralisasi agama, merusak akidah, melemahkan iman, mengajarkan kesyirikan dan kedustaan.