kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Pilkada Makassar 2024: Sejumlah Figur Menguat

KPU Makassar Umumkan Syarat Calon Perseorangan Pilkada 2024
ilustrasi Pilkada serentak 2024. Dok Kabarmakassar
banner 468x60

KabarMakassar.com – Pemilihan Wali Kota Makassar (Pilwalkot) atau Pilkada serentak pada November 2024 mendatang, sejumlah figur ‘wajah lama’ menguat. Hal itu menyusul hasil survei dari Archi Research and Strategic pada 1-6 Maret 2024 sebagian besar pernah mengikuti kontestasi Pilwakot beberapa tahun silam.

Antara lain Fatmawati Rusdi 17,32 persen, Munafri Arifuddin 15,19 persen, Syamsu Rizal 12,26 persen, Andi Rachmatika Dewi 6,76 persen, Irman Yasin Limpo 9,43 persen, Andi Zunnun Nurdin Halid 3,32 persen.

Pemprov Sulsel

Dimana Fatmawati Rusdi yang juga mantan Wakil Walikota Makassar saat ini terpilih sebagai anggota DPR RI partai NasDem daerah pemilihan Sulsel I. Termasuk Deng Ical atau Syamsu Rizal yang berhasil duduk di senayan lewat PKB. Begitu pula Appi atau Munafri Arifuddin yang lolos sebagai anggota DPRD Sulsel dari Golkar, Fadli Ananda PDI-Perjuangan, dan Andi Rachmatika Dewi NasDem.

“Berdasarkan survei yang dilakukan Archi Research and Strategic pada 1-6 Maret 2024 kemarin sebagian besar pernah mengikuti kontestasi politik di Kota Daeng,” ujar CEO Archi Research and Strategic, Mukhradis Hadi Kusuma.

Selain itu, pada Pilwalkot yang akan datang sejumlah pendatang baru juga diperkirakan bakal ikut memeriahkan konstestasi di Makassar, di antaranya, Rudianto Lallo 8,25 persen, Fadli Ananda 5,74 persen, Aliyah Mustika Ilham 4,35 persen, dan Adi Rasyid Ali 1,66 persen. Dari beberapa nama tersebut, sebagian besar mereka terpilih sebagai anggota DPRD.

“Tapi yang menjadi pertanyaan apakah mereka akan meninggalkan kursi DPRD untuk maju sebagai anggota DPR,” pungkasnya.

Saat ini berdasarkan hasil rekapitulasi suara yang telah dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di tingkat Provinsi beberapa Calon legislatif yang terpilih Fatmawati Rusdi dan Syamsu Rizal (DPR RI) untuk DPRD Provinsi ada Munafri Arifuddin, Andi Rachmatika Dewi dan Fadli Ananda.

Sementara itu, Walikota Makassar Ramadhan Pomanto yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 31 Desember 2024, tak bisa lagi ikut bertarung karena sudah dua priode menjabat. Kondisi itu membuat Pilwali Makassar kemungkinan akan kekurangan figur dengan elektabilitas menjulang sehingga dianggap bakal mendominasi kontestasi.

“Pandangan saya, tak ada figur dengan elektabilitas menjulang jelang Pilwali Makassar 2024, seperti yang pernah diperlihatkan Ilham Arief Sirajuddin dan Ramdhan Pomanto dalam tiga perhelatan Pilkada terakhir di kota ini. Mereka berdua mendominasi dengan keunggulan lebih dari 30 persen di awal kontestasi sehingga menang mudah saat Pilwali digelar,” kata Direktur Nurani Strategic Consulting, Dr. Nurmal Idrus, MM, di Jakarta, Jumat (8/3) lalu.

Mantan Ketua KPU Makassar ini mengatakan, sejumlah figur yang mencuat belum bisa mencapai angka psikologis di atas 30 persen seperti dua figur kontestasi didepan mereka.

“Ada nama – nama seperti Fatmawati Rusdi, Rudianto Lallo, dr. Udin, Fadel Tauphan, Andi Muchtar Ali, Munafri Arifuddin, Rachmatika Dewi, Aliyah Mustika, Syamsu Rizal dan lainnya, tetapi semua belum bisa mencapai angka 30 persen. Maka, pandangan saya, Pilwali Makassar bakal menarik karena elektabilitas yang ‘rata-rata air’,”katanya.

PDAM Makassar