kabarbursa.com
kabarbursa.com
banner 728x250
News  

Pengaruh BBM Terhadap Inflasi di Indonesia

banner 468x60

KabarMakassar.com — Indonesia merupakan sebuah negara yang masih terbilang berkembang pesat pada zaman yang modern ini, namun perlu diketahui dan perhatikan bahwa perkembangan tersebut tidak terlepas dari hutang dan subsidi bahan bakar yang diberikan kepada masyarakat.

Bahan bakar merupakan suatu kebutuhan pada zaman yang modern ini bagi setiap negara, tanpa terkecuali Indonesia yang masih tergolong dalam negara dalam tahap perkembangan menuju negara maju.

Pemprov Sulsel

Bahan Bakar Minyak (Selanjutnya disingkat menjadi BBM) merupakan sebuah kebutuhan yang sangat vital bagi setiap negara dimana dari masa ke masa akan meningkatkan harga minyak dunia menaik.

Mengingat juga bahwa BBM bukanlah sebuah sumber daya yang dapat diperbaharui yang dimana berarti lama kelamaan akan habis. Hal tersebut membuat harga BBM naik secara konstan. Pemerintah Indonesia yang melihat bahwa adanya sebuah kebutuhan vital yang dibutuhkan oleh masyarakat dan negara, maka membuat kebijakan penyediaan BBM tersubsidi.

BBM tersubsidi merupakan beban tersendiri bagi Pemerintah Indonesia. Pemerintah pertama kali mengadakan subsidi BBM pada tahun 1966 yang dimana pada tahun tersebut pemerintah memutuskan untuk memberi subsidi pada bahan bakar yang menjadi kebutuhan bagi masyarakat yang kurang mampu, bahan bakar seperti Premium dan solar untuk kendaraan.

Subsidi juga diberikan pada minyak tanah yang menjadi kebutuhan rumah tangga. Penyediaan akan BBM yang tersubsidi merupakan suatu hal yang baik, namun pemerintah sendiri tidak akan mampu untuk jika secara terus menerus untuk menyediakan bantuan tersebut bagi masyarakat.

Pemerintah tidak akan mampu untuk memberi bantuan terus menerus akan BBM karena harga minyak mentah dunia yang selalu menaik dari tahun ke tahun karena akan menjadi beban bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (seterusnya disingkat jadi APBN).

Hal ini juga akan menjadi hal yang kompleks untuk diselesaikan tanpa adanya sebuah upaya pembangunan infrastruktur energi yang baru, dimana dapat menggunakan energi yang dapat diperbaharui sehingga dapat menopang kebutuhan negara Indonesia. Jika terus menerus tidak adanya pembaharuan energi dan penghilangan atau pengurangan Subsidi BBM, maka terus menerus akan terjadi inflasi.

Inflasi merupakan kejadian peningkatan pada harga kebutuhan sehari-hari. Inflasi dapat dilihat dari berapa persen akan kenaikan harga dalam suatu periode waktu, hal ini dinamakan menjadi tingkat inflasi. Inflasi merupakan suatu yang terjadi jika adanya permintaan atau demand yang dimana melebihi dari kemampuan persediaan atau Supply. Hal ini menyebabkan banyaknya orang yang menginginkan namun terbatasnya kesediaan barang, dimana menyebabkan harga barang yang diinginkan menjadi naik. Hal ini sangat sesuai dengan BBM yang merupakan barang yang terbatas dan tidak dapat diperbaharui sehingga tentu saja harganya akan naik.

Tentu BBM tidak hanya berpengaruh disitu, karena BBM juga kebutuhan untuk transportasi dan produksi keseharian. Pada zaman ini dimana kecepatan pengantaran dan produksi menjadi sebuah keunggulan membutuhkan sumber energi seperti BBM untuk menjadi penggerak mesin atau produksi. Kebutuhan ini menjadi biaya produksi sehingga harga BBM akan mempengaruhi akan biaya produksi.

Harga BBM akan sangat mempengaruhi kehidupan bagi masyarakat. BBM merupakan kebutuhan untuk transportasi sehari-hari dan transportasi barang yang dibutuhkan oleh masyarakat. BBM yang dimana sudah menjadi kebutuhan produksi dan pengantaran barang akan mempengaruhi harga penyediaan barang dan jasa sehari-hari.

BBM sendiri cenderung mempengaruhi harga barang seperti bahan makanan yang tersedia di pasaran, biaya transportasi keseharian, dan masih banyak lagi. Hal ini terjadi karena biaya pengantaran dan produksi dari pangan yang tersedia di pasaran membutuhkan BBM sebagai energi produksi dan pengantaran.

Melihat dari sisi penyedia yang dimana mengeluarkan biaya produksi, sudah wajar untuk menaikkan harga barang yang disediakan. Penyedia juga bisa mengatasi biaya produksi dan menyediakan barang dengan harga yang sama dengan cara mengurangi kuantitas barang dengan harga awal penyediaannya. Tentu hal ini bukan merupakan sesuatu yang disenangi dari sisi konsumen karena mereka harus mengeluarkan biaya yang lebih untuk kebutuhannya.

Kebutuhan sehari-hari masyarakat semakin mahal, terasa sangat berat untuk mendapatkan kebutuhan hidup. Kenaikan dari bahan baku yang ada dimana mungkin biasanya 500 ribu sudah cukup untuk sebulan pada tahun sebelumnya, namun tidak akan cukup untuk tahun ini karena tidak akan bisa membeli barang yang sama. Hal ini mengartikan bahwa berkurangnya uang 500 ribu yang ada di masyarakat dan dibutuhkannya biaya tambahan jika ingin membeli barang yang sama.

Jika kita melihat dari sisi positif ini akan menguntungkan bagi orang yang menggunakan pinjaman atau kredit di bank dengan bunga yang sudah tetap.

Hal ini karena pada saat dia meminjam uang dan pelunasannya dengan waktu tertentu, uang yang dia pinjam lama kelamaan akan menurun nilainya.

Tentu ini juga harus di seimbangkan dengan pendapatan dari debitur sehingga perlu adanya pendapatan yang baik dari uang yang dia pinjam.

Kreditur atau pemberi pinjaman akan merasakan kerugian karena dari uang yang telah dia pinjamkan dan dikembalikan dengan waktu yang mendatang akan berkurang nilainya karena inflasi yang terjadi dari waktu peminjaman dan pengembalian uang.

PDAM Makassar