kabarbursa.com
kabarbursa.com
banner 728x250
News  

Ormas dan Kelompok Kategorial Katolik Tator Sukseskan Carnaval Toleransi

banner 468x60

KabarToraya.com – Ormas dan Kelompok kategori Katolik Tana Toraja ikut mensukseskan kegaiatan Carnaval Toleransi Merdeka di Makale, Sabtu (20/8).

Dimana acara tersebut digelar oleh Kementerian Agama yang bertajuk Toleransi Merdeka dengan tema "Merdeka dalam Keberagaman, Toleran dalam Perbedaan".

Pemprov Sulsel

Ketua Presidium PMKRI cabang Toraja Frenly mengatakan bahwa suasana hidup Toleransi di Toraja  sangat didambakan di daerah lain bagaimana daerah mayoritas Muslim bisa menerima dan melindungi masyarakat  yang minoritas dan juga bisa menjalankan Ibadahnya sebagaimana layaknya warga Indonesia.

“Kita berharap apa yang di alami oleh Umat Katolik di Kabupaten Bulukumba bisa mendapatkan solusi,” pungkasnya.

Tidak hanya itu, ia menjelaskan bahwa Toleransi merupakan sebuah pesan penting sejak dulu saat kita masih di bangku sekolah hingga saat ini selalu dan selalu digaungkan selain pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinekla Tunggal Ika dan NKRI, Toleransi salah satu sebagai bahasa perekat dalam  kehidupan sosial kemasyarakatan.

Sementara, Ketua Pemuda Katolik Tana Toraja Joni Matalangi mengungkapkan bahwa Toleransi itu tidak hanya dimaknai hidup bersama namun lebih dari pada itu yakni Akseptasi hidup bersesama bahwa umat yg rukun ialah yang tidak hanya tinggal bersama namun tidak rukun melainkan hidup bersesama dan saling menerima.

“Banyak terjadi dan dijumpai dalam beberapa tempat yg heterogen orang yang bertetangga tidak saling membangun koimunikasi hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti bedah etnis, beda keyakinan tanpa disadari bahwa kita masih dalam bingkai NKRI yang berasal dari berbagai latar belakang. Sehingga Toleransi adalah terjalinnya silahturahmi dengan dengan sesama warga Bangsa Keberagaman dan hidup saling menerima apa pun latarbelakangnya,” ucapnya.

Tidak hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa kehidupan sosial masyarakat di Toraja tidak perlu lagi menggaungkan kata Toleransi karena sejak nene'moyang orang Toraja sdh hidup Toleran dimana di setiap Tongkonan dihuni oleh beberapa latar belakang keyakinan yang berbeda dan dihidupi sejak nenek moyang hingga turun temurun sampai saat ini.

“Toraja sangat berbanding terbalik dengan yang ada diluar Toraja, slogan Toleransi terkesan dipaksakan dan saya yang berAgama Katolik tidak bisa melupakan perjuangan seiman saya di Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan yang belum mendapatkan ijin mendirikan Gedung Gereja,” jelasnya.

 

 

PDAM Makassar