KabarMakassar.com — Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Ngobrol Pariwisata Indonesia (NGOPI) di dibawah pohon ketapang lencana di Taman Gedung Mulo, Kantor Dinas Pariwisata Sulsel, Jumat, (12/08).
NGOPI mengangkat issu mengenai kenaikan harga tiket pesawat.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Sulsel, Didi Leonardo mengungkapkan, berdampak pada jumlah wisatawan di Sulsel.
"Akibat kenaikan harga tiket pesawat cukup banyak para calon wisatawan yang membatalkan atau mengatur ulang rencana berwisata Sulsel," ungkapnya.
Hal senada dikeluhkan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel, Anggita Sinaga. Menurutnya, sejak bulan Juli banyak kegiatan di hotel yang harus reschedule hingga dibatalkan imbas kenaikan harga tiket pesawat.
"Kegiatan-kegiatan yang rencananya dilaksanakan di hotel terpaksa dibatalkan atau di reschedule karena kenaikan harga tiket ini," bebernya.
Bahkan menurut Anggiat pihak hotel sampai harus ke Jakarta untuk mengkonfirmasi kembali kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.
"Tapi belum mendapatkan jawaban yg menggembirakan," terangnya.
Sekertaris Dispar Sulsel, Devo Khaddafi menuturkan, ada beberapa langkah yang dipersiapkan oleh Disbudpar Sulsel.
Diantaranya akan memperbanyak event untuk menarik wisatawan, mempersiapkan langkah-langkah bersama dengan para stakeholder kepariwisataan untuk terus berpromosi bersama dan akan meminta kepada kementrian agak memberikan event dukungan bagi kegiatan G20 yg di laksanakan di Kota Makassar atau di Sulsel.
"Kami sangat berharap dari diskusi yang ringan ini akan melahirkan sebuah langkah kecil namun kongkrit bagi pergerakan industri pariwisata di Sulsel," ujar Devo.
Sementara itu, Bambang haryanto Anggota BPPD Sulsel menyampaikan, kenaikan harga tiket terjadi akibat kenaikan harga avtur.
"Ini terjdi karena kenaikan harga avtur yang hampir mencapai 70 persen kenaikannya, dan ini terjadi di seluruh dunia," pungkasnya.
Untuk diketahui, diskusi NGOPI akan dilakukan setiap ada isu yang hangat untuk dibahas oleh para stakeholder pariwisata Sulsel.
