KabarMakassar.com — Petugas menemukan seorang jamaah haji bernama Hamidah yang tersesat usai melontar jumrah serta tidak membawa identitas sama sekali pada Senin, 11 Juli 2022 lalu.
Diberitakan sebelumnya, Nenek Hamidah mendatangi Kantor Misi Haji (kantor petugas Haji Indonesia) di Mina. Ia mengaku tersesat dan tidak menggunakan identitas seperti gelang haji dan tas kecil seperti yang digunakan jamaah haji lainnya.
Dikutip dari Kumparan, Hamidah mengaku berasal dari Pinrang, Sulawesi Selatan dan berusia 67 tahun melebihi batas usia yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi.
"Kami kedatangan ibu ini tanpa pengantaran dan begitu kami lihat beliau ini tidak membawa identitas sama sekali," ujar Wakil Kepala Satuan Operasi Armuzna, Kolonel Harun Al Rasyid, Kamis (14/7).
Selanjutnya, bermodalkan nama dan nama orangtua Hamidah, petugas melacak data di Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) serta Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) namun tidak menemukan nama Hamidah sama sekali.
"Bermodal nama dan nama orangtuanya kami lacak di Siskohat maupun PIHK. Sudah kita ulang kita lihat di data itu tidak muncul juga nama ibu ini," ucap Harun.
Sementara itu, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan, Ikbal Ismail menyebut Hamidah bukanlah jamaah haji asal Sulawesi Selatan melainkan jamaah umrah asal Kalimantan Selatan yang lahir di Pinrang.
Pihaknya menuturkan, Hamidah merupakan jamaah umrah asal Kalimantan Selatan yang masih tertinggal di Mekkah.
"Jamaah umrah dari Kalimantan Selatan tetapi masih tinggal di Mekkah, hanya lahir di Pinrang," ungkapnya, Kamis (14/07).
Diketahui, hingga saat ini Nenek Hamidah telah dibawa ke Kantor Daker Makkah untuk diteruskan ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) untuk pendataan agar dapat dipulangkan ke Indonesia.
