kabarbursa.com
kabarbursa.com
banner 728x250
News  

Nasu Palekko Makanan Khas Bugis

banner 468x60

KabarMakassar.com — Nasu Palekko adalah makanan khas masyarakat Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan yang masih populer hingga saat ini.

Masakan yang berasal dari bahan baku unggas jenis Itik yang di cincang ini, masih terfavorit dikalangan masyarakat Pinrang dan sekitarnya.

Pemprov Sulsel

Nasu Palekko sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Bugis, yakni Nasu yang berarti Masak dan Palleko yang berarti Wajan tanah. Jadi, Nasu Palekko artinya memasak menggunakan wajan yang terbuat dari tanah.

Karena dahulu masyarakat Bugis memasak Nasu Palekko dengan menggunakan wajan tanah. Namun seiring perkembangan zaman, Nasu Palekko pun dimasak dengan menggunakan wajan yang sudah modern.

Kuliner ini banyak dijumpai di warung – warung atau rumah makan khusus masakan ini. Baik yang ada Kabupaten Pinrang, Kabupeten Sidrap dan sekitarnya.

Nasu palleko dengan ciri khas rasa yang pedas, membuat lidah penikmatnya terasa meleleh saat menyantapnya. Sebab masakan yang satu ini tidak akan mengugah selerah jika tidak pedas. Sangat cocok disantap bersama keluarga atau dengan kerabat.

Jika anda ke Pinrang. Disarankan untuk mencicipi masakan tradisional masyarakat Bugis yang satu ini. Nasu palleko merupakan makanan favorit masyarakat Bugis. Makanan ini juga sangat mudah didapat, disaat hari-hari raya maupun di acara hajatan lainya.

Untuk mecicipi Nasu palleko satu ekor per porsinya anda harus merongoh kocek sekitar Rp 80 ribu lengkap dengan nasinya sangat pas dikonsumsi 2 hingga 3 orang. Namun, jika saku anda tipis, jangan berkecil hati terdapat banyak warung mini menyiapkan Nasu Palleko dengan harga Rp 10 ribu per porsi.

Selain Nasu Palleko Itik, di Kabupaten Pinrang juga terdapat Nasu Palleko jenis Ayam. Meski berbeda jenis ungagas yang digunakan, namun cita rasa khas Palleko tetap sama.

Bagi anda yang ingin memasak Nasu Palleko cukup beberapa bahan ini:

Bahan

1 ekor itik dicincang sebesar dadu (bagusnya itik muda), 1 sendok makan merica bubuk (sesuai selera), 1 genggam cabe rawit (sesuai selera) ditumbuk hingga halus, 3 Lembar daun salam kering, 1,5 liter air bersih, Garam, vetsin secukupnya (sesuai selera), Bawang merah, bawang putih secukupnya, Paccukka (bagusnya gunakan asam jawa).

Cara Membuat

1. Cincang itik atau potong kecil-kecil, sedangan kulit nya jangan dibuang karena bisa ditumis dan kulitnya itu bisa mengeluarkan minyak yang bisa dipakai untuk menumis bumbunya. baiknya kulit ini setelah digoreng dengan menggunakan lemaknya sendiri ditiriskan,kemudian sisa minyaknya dipakai untuk bumbu.

2. Bumbu seperti bawang merah, merica, garam, cabai merah dihaluskan,, sebenarnya lebih enak tak pakai bawang putih sebab menimbulkan bau yang kurang enak..tapi jika mau bisa juga dimasukkan kedalamnya.

3. Asam jawa di hancurkan dengan sedikti air, kemudian itik di campur dengannya. asam ini berfungsi sebagai penghilang bau amis juga sebagai pemberi rasa asam pada itik.

4. Tumis bumbu sebentar dengan minyak dari lemak yang dihasilkan kulit itik, kemudian masukkan itik yang telah bercampur dengan cuka didalamnya.

5. Tambahkan air, aduk sampai rata, jangan lupa tambahkan cabe, tambahkan lagi, tambahkan lagi dan tambahkan lagi, makin pedas makin mantap (sesuai dengan selera).

6. Masak hingga bumbunya meresap dan mengering. Tiriskan dan hidangkan dengan nasi panas.

PDAM Makassar