kabarbursa.com
kabarbursa.com
banner 728x250
News  

Kemenkumham Sulsel Ungkap Modus Penyelundupan Narkoba di Lapas

banner 468x60

KabarMakassar.com — Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Suprianto mengungkap sejumlah kasus modus penyelundupan Narkotika, Prikotropika dan Obat-obatan Terlarang (Narkoba) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).

Suprianto menyebut belakangan ini sejumlah kasus peredaran narkoba di lapas dengan berbagai modus berhasil ditangkap.

Pemprov Sulsel

Modus tersebut banyak dilakukan mulai dari menyelundupkan narkoba ke dalam kemasan shampoo, melalui ember cat, kemasan skincare, ketupat hingga ke dalam perut ikan yang kemudian dititipkan kepada petugas untuk ditujukan kepada tahanan tertentu.

"Peredaran narkoba di lapas dilakukan dengan sejumlah modus mulai dari diselundupkan di perut ikan, ada juga diselundupkan dalam kemasan shampoo," ungkapnya, Kamis (28/07).

Selain itu, kasus peredaran narkoba dengan berbagai modus penyelundupan kata Suprianto banyak terjadi di sejumlah kota kabupaten di Sulsel seperti Makassar, Kabupaten Takalar, Jeneponto dan Bone serta Pare-Pare.

"Jadi selain Takalar ada juga Jeneponto yang ditangkap penyelundupan dengan shampoo. Makassar juga berhasil menangkap narkoba diselundupkan dalam kemasan diskometik dan pil koplo kemarin berhasil ditangkap di Bone hampir 500 butir," sambungnya.

Menurutnya, para pengedar narkoba yang berkeliaran dan tidak jera masih berusaha untuk mencari pasar dengan cara menyelundupkan narkoba ke dalam lapas.

Selain itu para pengguna narkoba yang berada di dalam lapas juga masih banyak melakukan pemesanan dan transaksi sehingga banyak kasus penyelundupan.

"Jadi memang teman saudara-saudara kita yang diluar yang tidak jera itu masih terus berupaya mencari pasar dengan lapas sehingga berusaha menyelundupkan itu dan masih ada pemesanan dari dalam lapas," pungkasnya.

Pihaknya menegaskan barang bukti narkoba puluhan kilogram yang berhasil ditangkap dimusnahkan bersama aparat kepolisian.

Pihaknya juga telah membentuk tim Bawah Kendali Operasi (BKO) yang dilatih khusus tentang intelijen untuk mendeteksi dan memberantas segala modus penyelundupan narkoba ke dalam lapas yang nantinya bakal disebar ke sejumlah daerah.

"Upaya kita sudah membentuk tim BKO ada 60 orang yang dilatih itu untuk melatih kejelian dan deteksi dini tentang intelijen ditambah lagi ini angkatan kedua," tegasnya.

Selain itu sejumlah pegawai lapas yang dicurigai membantu penyelundupan narkoba ke dalam lapas telah ditarik.

"Pegawai yang dicurigai itu walaupun tidak ada bukti tapi dicurigai itu kita tetap tarik," jelasnya.

PDAM Makassar