kabarbursa.com
kabarbursa.com
banner 728x250
News  

Kapolres Palopo Janji Ungkap Motif Kasus Pembunuhan Eks Ketua GMKI

banner 468x60

KabarMakassar.com — Kapolres Palopo AKBP Safi'i Nafsikin berjanji akan mengungkap kasus penikaman mantan Ketua GMKI Palopo Awal Bangai (42) hingga meninggal dunia. Karenanya, ia menegaskan akan mengusut motif kasus tersebut.

"Kami sudah lakukan penangkapan dan akan kami usut tuntas motifnya karena proses penyidikan belum selesai," tegas AKBP Safi'i saat dikonfirmasi KabarMakassar.com, Sabtu (8/4).

Pemprov Sulsel

Dimana disebutkan AKBP Safi'i, bahwa Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Palopo, Awal Bangai (42) tewas ditikam rekannya bernama Hamka. Awalnya, korban dan pelaku sempat cekcok masalah ponsel.

Ditambahkan kronologisnya, bahwa korban hendak memberikan handponennya tujuan untuk diservis ke pelaku.

"Pelaku minta ongkos, tapi korban tidak mau beri. Jadi dia jual itu HP, tidak lama korban mencari HP yang sudah dijual. Kemudian memarahi pelaku, di sana dia emosi mendatangi rumah sampai korban ditikam," beber AKBP Safi'i.

Akibat penikaman tersebut, korban mengalami luka tusuk bagian dada dan membuat korban meninggal dunia.

"Lalu polisi melakukan penangkapan terhadap pelaku di rumahnya di Kota Palopo sekitar pukul 01.50 Wita, Jumat (7/4)," jelasnya.

Sementara itu, Koordinator Sarekat Pengorganisasian Rakyat Indonesia (SPR) wilayah Sulawesi Selatan, Yerti Ratu mengutuk keras atas tindakan penikaman hingga meninggalnya Awal Bangai mantan Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Palopo.

Untuk itu, Yertin Ratu aktivis perempuan Luwu Raya mendesak Kapolda Sulsel yang baru Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso mengusut kasus penikaman hingga motif kejadian tersebut.

"Tentu desak pak Kapolda yang baru untuk mengusut tuntas motif sebenarnya pelaku penikaman itu. Apakah hanya karena persoalan sepele atau ada hal lain dibalik kekerasan tersebut?," kata Yertin Ratu kepada kabarmakassar.com, Sabtu (8/4).

Selain itu, ia juga meminta Kapolda perlunya untuk memonitoring kinerja Kapolres Palopo terkait situasi keamanan Kota Palopo yang sangat tidak aman bagi warga berjuluk "Kota idaman" itu.

"Saya sebenarnya masih ragu apakah kawan apakah benar hanya persoalan uang 50 ribu sampai pelaku mau melenyapkan nyawa korban," ucapnya.

Dimata Yertin Ratu, almarhum semasa hiduo menjadi ketua cabang GMKI Palopo, ia sering bersama-sama aktif sebagai aktivis di Luwu Raya.

"Almarhum sangat baik orangnya. Semasa hidupnya almarhum banyak melakukan kerja-kerja aktivisnya sehingga dikalangan termasuk politisi di Palopo cukup dikenal,"t uturnya.

Yertin Ratu sendiri menceritakan kasus yang pernah ia alami pada tahun 2018 silam. Dimana ia pernah menjadi salah satu korban penikaman di Palopo.

"Waktu itu saya ditikam tahun 2018. Nah ini kita mengutuk keras karena saya juga korban penikaman disaat situasi politik lagi sensitif seperti ini di Palopo," terangnya.

PDAM Makassar