kabarbursa.com
kabarbursa.com
banner 728x250
News  

Ini Alasan Sejumlah Jenderal, Pamen, Tantama Dimutasi Kapolri

banner 468x60

KabarSelatan.id, Jakarta — Berbagai asumsi muncul di publik terkait tewasnya Brigadir J dirumah dinas Irjen Ferdy Sambo lantaran adanya asumsi jika sejumlah jenderal polisi saling melindungi dalam kasus tersebut.

Sehingga beredar kabar jika ada sejumlah  jenderal yang mengancam Kapolri untuk memarkir Irjen Ferdy Sambo dan kawan-kawan.

Pemprov Sulsel

Para jenderal bintang tiga disebut mengancam bakal mengundurkan diri dari tim khusus gabungan Polri apabila Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tak memutasi Irjen Ferdy Sambo dan kawan-kawan. 

Mereka menganggap sejumlah perwira tinggi, perwira menengah hingga tamtama berperan merusak dan menghilangkan barang bukti kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat. 

Desakan itu pun ditindaklanjuti Kapolri Listyo Sigit Prabowo dengan menerbitkan Telegram Rahasia (TR) bernomor ST/1628/VIII/KEP/2022 yang berisi mutasi sejumlah perwira tinggi, perwira menengah hingga tamtama dari berbagai kesatuan kepolisian. Hasilnya Mereka pun dipaksa diparkir di Yanma Mabes Polri.

"Permintaan pati (perwira tinggi) bintang tiga untuk mereka dipindahkan karena indikasi merusak alat bukti di TKP, dan itu belum semua (dimutasi),"kata seorang sumber di internal kepolisian mengutip Inilah.com, Jumat (5/8/2022). 

Namun Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo hanya memutasi 15 polisi yang  dalam kasus ini padahal dari total keseluruhan terdapat 25 polisi.

Sebelumnya disebutkan ada 25 polisi yang diperiksa dalam kasus tewasnya Brigadir J. 

Sehingga Para jenderal bintang tiga itu disebutkan terus meminta Kapolri Sigit melucuti semua perwira yang terlibat hingga akar-akarnya. 

Diberitakan sebelumnya, Kapolri Sigit sempat menonaktifkan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Karopaminal Divpropam Brigjen Hendra Kurniawan, dan Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto. Namun mereka dianggap masih menjadi batu kerikil pengungkapan kasus kematian Brigadir J.

Untuk itu, para jenderal bintang tiga sempat melayangkan ancaman kepada Kapolri Sigit untuk mencopot dan memutasi sejumlah perwira Polri yang terlibat menghambat terungkapnya kasus kematian Brigadir J.

Menurut sumber di kepolisian, posisi Sambo semakin terpojok karena para perwira tinggi berpangkat komisaris jenderal (komjen) geram dengan kasus yang terjadi di kediaman Sambo apalagi berdampak pada rusaknya reputasi Polri. 

Sehingga skenario awal yang dibeberkan pertama kali oleh Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan bakal terbantahkan oleh temuan dan penelusuran Timsus Gabungan Polri. Sementara, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Kabareskrim Komjen Agus Andrianto, dan Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan memilih bungkam. (*)

PDAM Makassar