kabarbursa.com
kabarbursa.com
banner 728x250
News  

Berikut Kronologi Anggota KPPS Gowa yang Keguguran, Diduga Kelelahan

Terkendala Verifikasi Ulang, Dana Santunan 64 KPPS di Jeneponto Tak Kunjung Cair
Ilustrasi KPPS (Dok : ist).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Kronologis insiden gugurnya kandungan petugas KPPS yang dialami oleh Suharni saat melakukan perekapan suara di TPS 03, Desa Pencong, Kecamatan Biringbulu pada Rabu 14 Februari lalu mulai terungkap.

Hal itu diungkapkan secara langsung oleh Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kabupaten Gowa, dr. Alam melalui pesan tertulisnya. Sabtu (17/2) pagi.

Pemprov Sulsel

Menurutnya, kejadian naas ini mulai dialami oleh Suharni sejak 3 hari lalu sebelum memasuki tahapan Pemilihan Umum (Pemilu).

Dimana ketika itu, Suharni sudah melihat adanya tanda-tanda bercak darah namun hal itu dianggap tabu lantaran hanya mengira sedang haid.

Merasa tanda tersebut tak mengkhawatirkan, Dia pun melanjutkan aktivitasnya kembali dengan mengantarkan formulir undangan pemilihan ke Warga.

Memasuki tahapan pencoblosan, Suharni yang belum mengetahui dirinya sedang hamil kembali memaksakan diri hingga proses perekapan suara dilakukan.

Tak berselang lama, tanda bercak darah itu pun kembali muncul sehingga Suharni mulai alami kelainan hingga memilih keluar dari TPS menuju kediaman iparnya.

“Setelah tiba di rumah tersebut, barulah keluar darah yang banyak yang membuat keluarganya panik hingga melarikan Suharni ke Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Daeng Pasewang Jeneponto,” jelas dr Alam.

Setelah tiba di Rumah Sakit, Suharni langsung di mendapatkan penanganan serius dari perawat medis. Namun setelah diperiksa, petugas medis menyatakan Suharni diduga alami keguguran.

Sontak saja, Suharni yang tak mengetahui dirinya sedang hamil 13 minggu kaget. Namun untuk memastikan hal tersebut, petugas medis kembali memeriksa kondisi kandungan Suharni.

“dokter melakukan USG terhadap korban namun tidak menemukan adanya sisa-sisa darah sehingga tidak dilakukan tindakan kuret dan kondisi korban tetap stabil,” ungkapnya.

Setelah menjalani proses rawat inap selam 2 hari, Suharni dinyatakan sudah membaik hingga dibolehkan pulang oleh dokter.

Alhasil, dokter menduga kondisi pendarahan yang dialami Suharni akibat mengalami kelelahan saat melaksanakan tugas sebagai KPPS,” tandas dr Alam.

Atas kejadian tersebut, Dinkes Gowa langsung melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar perekrutan KPPS dapat dilakukan pemeriksaan kesehatan.

PDAM Makassar