kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Diduga Dianiaya Guru, Putra Kadis Dukcapil Jeneponto Alami Trauma Psikologi

Diduga Dianiaya Guru, Putra Kadis Dukcapil Jeneponto Alami Trauma Psikologi
(Foto : ist)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Seorang murid kelas 6 Sekolah Dasar (SD) bernama Azzam Nararya Askari mengalami trauma psikologis usai dianiaya oknum Guru Honorer.

Bocah berusia 12 tahun ini diduga dianiaya Guru honorer berinisial N di halaman SD Negeri 02 Balang, Kelurahan Balang Toa, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Pemprov Sulsel

Mustaufiq, Ayah Kandung Korban mengatakan, berdasarkan dari keterangan anaknya, peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 09.00 Wita. Rabu (28/2) kemarin.

Kala itu, Azzam bermain bola dihalaman sekolah namun tanpa sengaja bola yang ditendangnya mengenai tangan oknum guru tersebut.

Sontak saja, sang guru naik pitam hingga diduga menganiaya muridnya di depan teman-temannya.

“Sang Guru menghakimi hingga memukul dan menampar Azzam di hadapan teman-temannya,” kata Mustaufiq, Kamis (29/2).

Mirisnya lagi, kata dia, Azzam dianiaya di depan adiknya sendiri.

“Saya pikir jika pendidik yang terdidik harusnya memberi pembinaan yang baik, kalaupun harus di hukum jangan di tampar di depan para murid lain bahkan didepan adek kandungnya sendiri,” cetusnya.

Akibat insiden itu, Mustaufiq menyebut saat ini putranya mengalami syok berat hingga enggan masuk sekolah.

“Tidak mauki pergi sekolah karena malu-malu sekaliki,” tandasnya.

Atas kejadian yang menimpa sang buah hatinya itu, Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Jeneponto ini mengatakan sudah melaporkan hal tersebut ke Dinas Pendidikan untuk melakukan tindakan tegas.

Bahkan, Mustaufiq mengancam akan melaporkan sang oknum ke Polisi.

“Saya akan buat laporan kalau sampai 1×24 jam tidak ada penyampaian resmi dari pihak sekolah ke kami sebagai itikad baik dari oknum guru inisial S dan walikelas 6A,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah Dasar Negeri 02 Balang, Nuraeni Natsir mengaku kaget mendengar laporan tersebut.

Menurutnya, saat kejadian itu berlangsung, Ia tak berada ditempat.

“Saya belum tahu persis bagaimana kronologinya karena saat kejadian, saya berada di Makassar, dan untuk lebih jelasnya saya konfirmasi dulu ke teman-teman guru. Jadi besok kita konfirmasi ulang,” tandas Nuraeni

PDAM Makassar