kabarbursa.com
kabarbursa.com
banner 728x250
News  

Diduga Aniaya Siswanya, Kepsek SDN 284 Pinrang Dilapor Polisi

banner 468x60

KABARBUGIS.ID – Kepala SDN 284 Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial T dilaporkan orang tua siswa ke polisi atas dugaan penganiayaan. T melakukan pemukulan terhadap siswanya AS dibagian perut dan wajah.

AS merupakan siswa kelas enam di SDN 284 Pinrang warga Bone-bone, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang. Ia dianiaya oleh Kepala Sekolahnya lantaran dituduh melakukan pencurian.

Pemprov Sulsel

Mengetahui peristiwa itu, orang tua AS, Herno melaporkan Kepala SDN 284 ke Polres Pinrang. Hal itu berdasarkan surat tanda terima laporan nomor STTLP/B/26/I/2023/SPKT/POLRES PINRANG/POLDA SULAWESI SELATAN, Rabu (11/1/2023) siang.

Orang tua AS, Herno mengatakan T diduga menganiaya anaknya di ruang kerja kepala sekolah pada Selasa (10/1/2023) pukul 09.00 Wita.

Ia mengaku T melakukan pemukulan terhadap anaknya di bagian perut, pipi dan kepala oleh T atas tuduhan mencuri.

"Waktu itu, anak saya sedang berada di kelas bersama teman-temannya. Tiba-tiba Pak T ini datang dan langsung menarik anak saya ke ruang kerjanya," kata Herno, Selasa (17/1).

"Dari penuturan anak saya, saat itu Pak T menuduh anak saya yang mengambil kunci laci dan uangnya. Kemudian anak saya jawab kalau bukan dia. Tiba-tiba Pak T memukul perut anak saya," sambungnya.

Herno, menjelaskan T yang mendengar pengakuan AS kemudian tidak percaya dan bilang kalau AS berbohong.

"Pak T kembali memukul anak saya di bagian pipi kanan dan anak saya terjatuh ke lantai. Pak T jongkok dan masih memukul anak saya di bagian kepala," ucapnya.

Tidak hanya memukul, Herno mengatakan, kalau T juga mengancam anaknya dengan memperlihatkan sebuah parang.

"Dia ambil parang tapi tidak sampai di kasi keluar. Hanya mengancam saja," bebernya.

Herno mengaku, anaknya sempat pingsan saat dipukul oleh T. Dirinya baru mengetahui anaknya dianiaya setelah diberitahu oleh nenek AS.

"Anak saya ini tinggal sama neneknya. Jadi waktu anak saya pulang sekolah itu, dia hanya diam di kamar. Padahal anaknya aktif. Malamnya, neneknya tanya dia kenapa. Trus anak saya bilang kalau sudah dipukul oleh Pak T," tuturnya.

Nenek AS pun langsung memeriksa badan AS dan menemukan luka memar di perut, pelipis dan benjolan di kepala cucunya itu.

"Neneknya telpon saya suruh datang untuk lihat kondisi anak saya," ujarnya.

Malamnya, Herno kemudian langsung datang dan mendapati anaknya merintih kesakitan dan menangis.

"Saya baru sampai dan anakku belum bicara, tapi saya sudah tahu kalau dia kesakitan. Saya bilang kenapa ini anak saya merintih-rintih dan menetes air matanya. Perlahan, dia cerita kalau sudah dipukul sama Pak T," jelasnya.

Tidak terima anaknya dipukul, Herno kemudian membawa AS ke puskesmas untuk di visum.

Kemudian melapor ke Polsek Mattiro Sompe. Sesampainya di sana, polisi mengarahkan Herno untuk melapor ke Polres Pinrang.

"Keesokan harinya (Rabu), saya ke Polres Pinrang dan melaporkan Kepala SDN 284 Pinrang Pak T ke kantor polisi atas dugaan penganiayaan anak dibawah umur," sebutnya.

Herno ingin kasus ini bisa diusut segera oleh pihak kepolisian.

"Saya tidak mau kejadian seperti ini terulang lagi di lingkungan sekolah. Ini anak kecil. Kenapa harus di pukul seperti itu sampai anak saya pingsan," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Kependidikan dan Kebudayaan Pinrang, Muhtar Tahir mengaku baru mengetahui peristiwa tersebut. Ia berjanji akan memanggil Kepala SDN 284 untuk dimintai keterangan.

"Itu mi yang kita sesalkan, nanti kita akan panggil yang bersangkutan (Kepsek SDN 284) dan orangnya AS untuk dilakukan mediasi," pungkas Muhtar Tahir kepada KabarBugis.id.

PDAM Makassar