KabarMakassar.com — Catatan Akhir Tahun (Catahu) Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar mencatat kasus pemerkosaan di tahun 2023 menempati posisi paling tertinggi
Kabid Hak Perempuan, Anak dan Disabilitas, Mirayati Amin mencatat sepanjang tahun 2023 terdapat 86 kasus kekerasan berbasis gender dengan 132 korban meliputi perempuan, anak, disabilitas dan minoritas gender.
Kasus kekerasan berbasis gender ini terbagi atas 16 kasus kekerasan fisik, 48 kasus kekerasan seksual, 6 kasus kekerasan psikis dan 16 kasus kekerasan ekonomi.
Dalam laporannya, Mira mengungkap sebanyak 48 kasus kekerasan seksual didominasi dengan kasus pemerkosaan dengan anak sebagai korban.
Disebutkan terdapat 45 kasus pemerkosaan, 2 kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan 1 kasus eksploitasi seksual.
Selain korban adalah perempuan dan anak, juga terdapat 1 korban laki-laki dan 4 korban disabilitas.
“Berdasarkan dokumentasi LBH Makassar, kasus pemerkosaan pada tahun ini menempati posisi tertinggi”, dikutip dari laporan resmi Catahu LBH Makassar, Sabtu (30/12).
Sementara itu, untuk kategori pelaku kekerasan seksual didominasi oleh kelompok sipil dan teman sebagai orang terdekat korban.
Meski begitu kata Mira dari sedikit korban yang melapor ke polisi, penegakan hukum justru gagal memberikan perlindungan terhadap korban dimana aparat kerap menyalakan korban (victim blaming) atau membebani korban atas pembuktian untuk tindak kejahatan yang terjadi.
“Banyak berkas kasus pemerkosaan bolak balik kepolisian dan kejaksaan atau mengendap di meja penyidik dengan alasan kurangnya bukti”, sebutnya.
