kabarbursa.com
kabarbursa.com
banner 728x250
News  

Buka Pelatihan Menjahit untuk Anak Terlantar, Kadisos Harap Peserta Serius

Buka Pelatihan Menjahit untuk Anak Terlantar, Kadisos Harap Peserta Serius
Peserta pelatihan menjahit di Toraja Utara (Dok : jerni).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Buka pelatihan menjahit bagi anak terlantar, Kepala Dinas Sosial Toraja Utara, Elias Madi Para’pak berharap pelatihan ini betul-betul bisa di tekuni oleh para peserta, agar kedepannya mereka bisa berpenghasilan sendiri dan bisa memenuhi kebutuhannya masing masing dan tidak tergantung lagi kepada orang tua.

Hal ini di sampaikan dalam sambutannya yang di dampingi oleh Sekretaris Dinsos Sosial, Daud Pallangan dan Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Frederik Tampang Rara’ dalam pembukaan pelatihan menjahit bagi anak terlantar yang berlangsung di Aula Kantor Dinas Sosial Toraja Utara, Kecamatan Rantepao. Jumat (17/5).

Pemprov Sulsel

Dihadapan peserta, Elias menjelaskan bahwa pelatihan ini dikususkan bagi anak terlantar, yang di maksudkan sebagai anak terlantar adalah anak yang di kawartirkan dengan kondisi dan keadaan ekonomi orang tuanya sehingga akan berakibat dan ada resiko tidak bisa memenuhi kebutuhan anak tersebut di masa yang akan datang.

“Anak terlantar itu bukan karena di tinggalkan orang tuanya atau anak jalanan tapi beresiko kedepan tidak mendapatkan layanan atau kebutuhan dasarnya karena ketidak mampuan atau karena kondisi ekonomi orang tuanya yang tidak akan bisa lagi mendukung dimasa yang akan datang bagi anak teesebut” jelasnya.

Dirinya juga berharap dengan pelatihan yang di berikan secara gratis ini dapat di pergunakan dengan baik dan ada keseriusan dalam mengikuti pelatihan menjahit sehingga menjadi bekal bagi peserta untuk bisa menghasilkan keterampilan sendiri yang dapat menghasilkan untuk pemenuhan kebutuhannya.

Pelatihan Menjahit bagi Anak terlantar ini, Dinas Sosial bekerjasama dengan Kursus Menjahit Sinar Mulia yang di bimbing langsung oleh Margaretha Pongsibidang dan di ikuti oleh 16 peserta diantaranya anak usia 15 – 18 tahun yang berasal dari keluarga tidak mampu dari beberapa kecamatan dan juga dari panti asuhan.

PDAM Makassar