kabarbursa.com
kabarbursa.com
banner 728x250
News  

Akibat Kelangkaan Pupuk, Petani di Jeneponto Terancam Gagal Panen

Ilustrasi (Int).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Petani di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan mulai kesulitan mendapatkan pupuk subsidi di pasaran. Khususnya, para petani di Kabupaten Jeneponto, hal ini pun membuat para petani menjerit.

Ironisnya lagi, distributor pupuk yang kerap mendistribusikan pupuk subsidi ke pengecer hingga ke beberapa kelompok tani sesuai daftar RDKK yang tersebar di Butta Turatea sudah tak terlihat lagi.

Pemprov Sulsel

Alhasil, Kondisi ini pun membuat para petani kebingungan dan merasa khawatir lantaran dihantui gagal panen apabila situasi ini berlangsung lama.

Hal itu diungkapkan oleh salah seorang petani jagung di Jeneponto bernama Yunus.

Ia mengatakan keberadaan pupuk subsidi saat ini sangat sulit diperoleh di pasaran apalagi dengan adanya aturan yang menurutnya sangat ganjil lantaran namanya tidak terdaftar didalam aplikasi Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

Padahal sebelumnya namanya sudah terdaftar di kelompok tani dan Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (Simpluh).

“Susah pak mendapatkan pupuk apalagi aturan yang sangat ketat, mana nama tidak terdaftar di e-RDKK padahal semua persyaratan kita semua penuhi,” ungkap Yunus saat di temui, Senin (29/01).

Akibat kelangkaan ini, Yunus mengaku terpaksa membeli pupuk non subsidi meski pun harganya mahal.

” Mau tidak mau pak pasti beliki karena jagungku sangat butuhmi pupuk kalau kurangki pupuk Kandang mami dipakai” tandasnya.

Sementara itu, menurut para petani yang enggan disebutkan identitasnya ini menduga langkanya pupuk subsidi disejumlah daerah disebabkan adanya mafia yang ikut bermain.

Sebab, mafia tersebut menjual pupuk subsidi ke Petani dengan kisaran diatas harga HET. Harga jualnya pun bervariatif, mulai Rp 150 ribu hingga Rp 170 ribu.

” Saya duga ada mafia pupuk ikut bermain dalam penyaluran, apalagi harganya diatas het, sehingga kami petani kecil susah mendapatkan pupuk dengan harga tinggi,” cetusnya.

Oleh sebab itu, Ia pun berharap agar Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) segera menyalurkan pupuk agar gagal panen tidak terjadi.

Disisi lain, pihak Distributor dari Perwakilan KPI Jeneponto, Amrina Rachmi Rahman mengatakan Kami hanya fokus menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai dengan mekanismenya.

“Jadi tugas Kami hanya mendistribusikan pupuk subsidi sesuai dengan mekanisme ke pengecer resmi agar sampai ke Petani,” ucapnya.

Namun terkait kelangkaannya, Rina mengaku tak tahu menahu soal itu. Sebab, tanggung jawab tersebut di emban oleh masing-masing petugas PPL.

“Kami juga tidak tahu karena kita sudah bagikan sesuai dengan RDKK sehingga Kita distribusikan dengan permintaan,” tandas Rina.

PDAM Makassar