kabarbursa.com
kabarbursa.com
banner 728x250

Rupiah Diprediksi Melemah di Tengah Penantian Data Ketenagakerjaan AS

Rupiah Dibuka Melemah, Pasar Tunggu Rilis Data PCE AS
Ilustrasi Rupiah melemah (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan fluktuatif pada Jumat (7/6), dengan penutupan melemah di kisaran Rp16.270-Rp16.340 per dolar AS.

Pada perdagangan Kamis (6/6), rupiah ditutup menguat tipis 1,50 poin atau 0,01% ke level Rp16.285 per dolar AS.

Pemprov Sulsel

Indeks dolar AS tercatat melemah 0,16% ke posisi 104,10. Pelemahan ini terjadi seiring dengan rilis data terbaru dari Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS) yang menunjukkan penurunan signifikan sebanyak 296.000 menjadi 8,059 juta pada akhir April 2024.

Para pelaku pasar kini berfokus pada laporan ketenagakerjaan AS yang akan dirilis hari ini. Diperkirakan ada 185.000 lapangan kerja baru tercipta pada Mei, naik dari 175.000 pada April.

Data nonfarm payrolls akan menjadi indikator kunci bagi kondisi pasar tenaga kerja AS. Sementara itu, The Fed dijadwalkan mengadakan pertemuan pekan depan dan diperkirakan mempertahankan suku bunga tetap stabil di tengah tekanan inflasi.

Dari dalam negeri, pemerintah telah menetapkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk tahun anggaran 2025 di kisaran 2,45%-2,82%, lebih tinggi dibandingkan target defisit 2024 sebesar 2,29%

Ruang belanja yang lebih tinggi di APBN 2025 berpotensi mempersempit fleksibilitas anggaran pemerintahan baru. Pemerintahan baru juga harus menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 paling lambat tiga bulan setelah pelantikan.

Ditambah, Bank Indonesia (BI) sebelumnya mengejutkan pasar dengan menaikkan suku bunga acuan BI Rate untuk menstabilkan rupiah yang sedang tertekan.

Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan nilai tukar rupiah akan stabil beberapa waktu ke depan dan diprediksi akan menguat menuju kisaran 15.300 hingga 15.700 per dolar AS pada 2025.

Namun, dalam jangka pendek, nilai tukar rupiah masih akan berfluktuasi. Pedagang saat ini menunggu data penting dari Amerika Serikat minggu ini, termasuk data tingkat pengangguran yang akan memandu arah rupiah.

PDAM Makassar