KabarMakassar.com — Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto menyebutkan bahwa utang luar negeri Indonesia adalah salah satu yang terendah di Dunia.
Hal tersebut disampaikan dalam sesi Debat yang Ketiga Capres, Minggu (07/01).
Prabowo mengungkapkan bahwa utang luar negeri Indonesia sebagai rasio perbandingan terhadap produk domestik adalah salah satu yang terendah di Dunia.
“Jadi sekarang kita berada disekitar pada angka 40% sedangkan banyak Negara jauh di atas kita” ungkapnya.
Berdasarkan data dari CNBC Utang pemerintah di tingkat global melonjak lima kali lipat sejak 2000. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam laporannya A world of debt: A growing burden to global prosperity memperkirakan utang pemerintah global menembus US$ 92 triliun pada 2022.
Dari jumlah sebesar itu, 30% merupakan utang pemerintah negara berkembang. Porsi utang pemerintah India, China, dan Brasil mencapai 70% dari total utang negara berkembang.
Total utang pemerintah negara berkembang melonjak dari 35% dari PDB menjadi 60% dari PDB pada 2021.
Negara-negara berkembang menghadapi tantangan besar karena peningkatan utang. Mereka lebih rentan terhadap guncangan eksternal.
Rasio utang terhadap PDB Jepang mencapai 226,4% terhadap PDB atau setara dengan 1.270 triliun yen per Maret 2023 (US$ 9,57 triliun)” dikutip dari laman CNBC Indonesia, Minggu (07/01).
Sehingga terkait rasio utang luar negeri Indonesia menurut Prabowo Subianto adalah benar.