KabarMakassar.com — Serapan belanja Pemerintah Kota Makassar hingga awal Desember 2025 tercatat baru mencapai 62 persen.
Angka tersebut masih jauh dari target realisasi 85 persen yang dibebankan tahun ini.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Makassar, Dakhlan, mengungkapkan kondisi ini bukan hal baru menjelang akhir tahun anggaran.
Menurut Dakhlan, meski pendapatan daerah sudah berada pada kisaran 82 persen, belanja pemerintah cenderung memperlihatkan tren lambat di awal dan menengah tahun.
“Rata-rata pembayaran itu memang terjadi di akhir tahun. Utamanya SKPD besar seperti PU dan Perumahan. Proses pekerjaannya masih berjalan, dan pembayarannya baru dilakukan menjelang tutup tahun,” ujarnya, Rabu (10/12).
Dari seluruh SKPD, Dinas Pekerjaan Umum (PU) menjadi salah satu yang serapannya masih rendah. “PU sekarang posisinya baru di 40-an persen. Tapi mereka akan naik karena pembayaran pekerjaan dilakukan setelah progresnya rampung di akhir tahun,” kata Dakhlan.
Adapun serapan terendah saat ini berada di sektor perumahan. Meski demikian, ia memastikan bahwa kegiatan fisik di lapangan berjalan dan pembayaran akan berakselerasi baik menjelang penutupan tahun maupun awal tahun depan.
“Kalau tidak salah, yang paling rendah itu Perumahan. Tapi semua kegiatannya sudah bergerak. Kemungkinan realisasinya tinggi di tahun depan,” tambahnya.
Mengenai target serapan, Dakhlan menyebut tidak ada perubahan dari tahun-tahun sebelumnya.
“Target yang diberikan tahun ini tetap 85 persen, sama dengan tahun lalu. Mudah-mudahan tahun ini kita bisa capai. Mudah-mudahan,” ujarnya.
Dengan waktu tersisa sekitar dua minggu sebelum tahun anggaran berakhir, Pemkot Makassar masih harus mengejar sekitar seperempat dari total belanja yang direncanakan agar target serapan 85 persen dapat tercapai.














