kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Guru Besar Unhas Akui GPM Jadi Cara Konkret Kendalikan Inflasi

Guru Besar Unhas Akui GPM Jadi Cara Konkret Kendalikan Inflasi
Guru Besar Universitas Hasanuddin, Marzuki DEA.
banner 468x60

KabarMakassar.com — Gerakan Pangan Murah (GPM) yang di inisiasi Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin menuai respon positif dari berbagai kalangan karena mampu meredam lonjakan harga sejumlah kebutuhan pokok pada bulan Ramadan 2024 dan menjelang lebaran Idulfitri.

Dinas Ketahanan Pangan menjadi leading sector Gerakan Pangan Murah ini. Dengan melibatkan seluruh Forkopimda dan seluruh stake holder lainnya, GPM secara masif dilakukan di berbagai titik di 24 kabupaten kota. Terkhususnya di wilayah padat penduduk.

Pemprov Sulsel

Tujuan utama dari GPM sendiri ialah untuk mengatasi inflasi di daerah dengan menyediakan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.

Guru Besar Universitas Hasanuddin, Marzuki DEA, memberikan apresiasi terhadap langkah yang diambil Pemerintah Provinsi.

“Kebijakan Pemprov Sulsel dengan menggandeng 24 pemda, Bulog, distributor dan para pedagang adalah upaya strategis yang memang sangat dibutuhkan masyarakat. Terutama sebagai akibat melonjaknya harga-harga terutama kebutuhan pokok, komoditas pangan, beras dan minyak goreng khususnya yang harganya meningkat cukup signifikan dan cenderung dengan volatilitas yang cukup tinggi,” terangnya pada Kamis malam (21/3).

Ia menjelaskan, ada beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga. Antara lain, kemampuan produksi yang terbatas akibat melonjaknya harga input komoditas pertanian seperti pupuk dan manajemen logistik beras tampaknya kurang baik dalam beberapa waktu terakhir.

“Mau tidak mau Pemprov bersama Pemda dan pelaku lainnya, terutama Bulog, distributor, dan para pedagang perlu bersinergi dan berkolaborasi untuk membantu mengatasi problem masyarakat. Sebab jika tidak akan dapat menimbulkan persoalan sosial politik yang akan sulit dikendalikan kemudian,” ungkapnya.

Marzuki berpendapat Gerakan Pangan Murah harus bermuara pada harga yang stabil dan terjangkau dengan menjaga kelancaran distribusi ke konsumen dan ketersediaan stok yang dalam waktu terakhir memang meningkat, utamanya pada bulan Ramadan dan menyongsong Hari Raya Idulfitri.

“Dengan kebersamaan dari beberapa pihak terkait untuk melancarkan kebijakan GPM tersebut, maka diharapkan berbagai persoalan yang dikhawatirkan akan dapat dikendalikan, sehingga masyarakat kebanyakan tidak kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar pangan mereka. GPM ini adalah upaya konkret mengendalikan inflasi, di Sulsel,” pungkasnya.

Beberapa pekan lalu, saat berada di Makassar Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional, Maino Dwi Hartono, telah meninjau langsung gerakan pangan murah di Sulsel dan menyatakan bahwa program ini akan menjadi percontohan untuk seluruh daerah di Indonesia.

PDAM Makassar