kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Garam Bisa Menjadi Bahan Modifikasi Cuaca, Ini Penjelasannya

banner 468x60

KabarMakassar.com — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tengah melakukan antisipasi dampak cuaca ekstrem dengan menaburkan bahan semai garam di langit.

Lalu, apa yang dimaksud dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC)? 

Pemprov Sulsel

Melansir dari Sentra Penelitian Limnologi LIPI, teknologi modifikasi cuaca yaitu usaha campur tangan manusia dalam membatasi sumber energi air di atmosfir dengan memanfaatkan parameter cuaca. 

Dimana, tujuan untuk memodifikasi cuaca biasanya, dapat dikerjakan supaya meningkatkan intensitas curah hujan di suatu lokasi (rain enhancement). 

Tidak hanya itu, teknologi modifikasi cuaca juga dapat dikerjakan untuk mengurangi intensitas hujan (rain reduction). 

Dalam konteks pemanasan global yang mengakibatkan terjadinya perubahan iklim, cara ini menjadi salah satu solusi yang dapat dipercaya. 

Khususnya untuk mengurangi kerugian yang dimunculkan oleh musibah yang disebabkan karena elemen iklim dan cuaca. 

Karenanya tidak heran kalau teknologi ini dipakai untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di Jakarta dan sekitarnya. 

Sistem kerja teknologi modifikasi cuaca  

Selama ini, teknologi modifikasi cuaca dikerjakan memakai pesawat. Dikutip dari situs Kemenkeu, pesawat itu akan mengantarkan bahan semai berupa garam atau NaCl ke awan lewat udara. 

Pesawat akan membawa ratusan kilogram bahan semaian garam dalam sekali terbang. 

Kemudian, pesawat akan menyebarkan bahan semaian secara manual sesuai dengan koordinat yang diatur.

Tapi, cara seperti ini bukan menjadi sistem satu-satunya.  Terbukti, ada sistem lain untuk menghantarkan bahan semai itu ke awan. 

Dalam sebagian tahun terakhir, para peneliti sudah memaksimalkan cara penyampaian bahan semai ke dalam awan dari darat, yaitu dengan memakai wahana Ground Based Generator (GBG) dan wahana Pohon Flare untuk cara statis. 

Kedua cara ini memiliki prinsip kerja yang sama dalam menghantarkan bahan semai ke dalam awan. Prinsip kerjanya yakni dengan memanfaatkan eksistensi awan orografik dan awan yang tumbuh di sekitar pegunungan sebagai sasarannya. 

Tidak heran, sistem GBG dan Pohon Flare umumnya diterapkan di kawasan yang memiliki topografi pegunungan. 

PDAM Makassar