kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Emas 180 Gram yang Dikenakan Jemaah Haji Makassar Ternyata Palsu

banner 468x60

KabarMakassar.com — Jemaah haji asal Kota Makassar, Suharnati Dg Kanang yang sempat viral mengenakan emas seberat 180 gram saat pulang haji ternyata palsu atau emas tiruan (imitasi).

Humas Bea Cukai Makassar, Ria Novika Sari dalam keterangannya mengatakan emas yang dikenakan Suharnati merupakan emas tiruan yang dibelinya saat berada di Mekah, Arab Saudi dengan harga kurang lebih Rp900 ribu.

Pemprov Sulsel

"Yang bersangkutan menyampaikan bahwa benar barang itu dibeli dari luar negeri dan imitasi. Kurang lebih harganya Rp900 ribu," tulisnya, Senin (10/07).

Suharnati Dg Kanang sebelumnya diperiksa oleh Bea Cukai Makassar terkait emas yang dikenakannya saat pulang haji seberat 180 gram.

Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memastikan biaya pajak bea cukai masuk dan pajak barang impor.

Ria menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan pegadaian dan memastikan bahwa emas 180 gram yang dikenakan Suharnati adalah barang imitasi.

Pihaknya juga telah mendatangi langsung kediaman Suharnati Dg Kanang sebagai bagian dari pemeriksaan.

"Barang tersebut sudah kami koordinasikan juga dengan pegadaian dan pegadaian menyimpulkan bahwa barang tersebut bukan emas," sambungnya.

Ria menjelaskan selama pemeriksaan, Suharnati Dg Kanang kooperatif dengan pihak Bea Cukai Makassar dengan menunjukkan perhiasan emas imitasi tersebut.

Hasil pemeriksaan kata Ria bahwa Suharnati tidak dikenakan biaya pajak karena harga barang perhiasan emas tiruan tersebut tidak lebih dari US$500 atau Rp7 juta atau hanya dibeli seharga Rp900 ribu.

"Dalam ketentuan barang bawaan penumpang khususnya yang tiba dari internasional itu ada pembebasan US$500," jelasnya.

Sebelumnya, Suharnati yang tergabung dalam pemulangan haji kloter pertama Embarkasi Makassar berbeda dari jemaah lainnya yakni dengan mengenakan emas berupa kalung, cincin, anting hingga gelang seberat 180 gram.

Ia mengaku emas yang dikenakannya terdiri atas 100 gram emas yang dibelinya di Mekah, Arab Saudi dan 80 gram lainnya dibawa langsung dari Makassar saat berangkat haji.

"Sekitar 80 gram saya bawa, ada 100 gram lebih saya beli," ungkapnya saat diwawancara pada Rabu (05/07).

PDAM Makassar