KabarMakassar.com -- Sistem kelistrikan Sulawesi Selatan dan Barat mengalami black out atau mati total sejak Kamis, 15 November 2018 sekitar pukul 15.21 Wita lalu.
Kebutuhan dasar warga Sulsel dan sekitarnya ini menyebabkan terjadinya hambatan dalam melakukan aktifitas sehari-hari.
Bukan hanya itu. Fungsi pelayanan publik juga terhambat. Termasuk kemacetan arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan di Kota Makassar. Akibat lampu lalu lintas yang mati total.
Dampak lainnya juga dirasakan warga kota. Mereka terpaksa mengungsi ke hotel atau mencari penginapan terdekat. Listrik telah menjadi kebutuhan dasar warga khususnya di perkotaan saat ini.
Kelompok masyarakat lainnya terpaksa mencari kafe atau pusat perbelanjaan moderen yang memiliki mesin genset.
Aktifitas mereka terhambat akibat tidak berfungsinya sistem deteksi dini milik PLN wilayah Sulsel, Sulbar dan Sultra ini.
Dinas Kominfo Sulsel juga menyoroti black out kelistrikan Sulsel ini. Mereka mendesak PLN segera bergerak cepat dan bertanggung jawab mengatasi masalah itu.
Mereka berharap listrik bisa segera dipulihkan kembali karena kebutuhan pasokan listrik berkaitan dengan pelayanan publik. Akibat permasalahan listrik ini aktifitas perkantoran terganggu.
Bahkan layanan publik terhenti utamanya layanan data center, layanan internet hingga layanan komunikasi seluler. PLN diminta segera menyelesaikan masalah ini.
Fraksi Demokrat DPRD Sulsel juga ikut mempertanyakab sistem pemeliharaan kelistrikan Sulsel.
Lembaga aspirasi masyarakat ini mengaku akan memanggil pihak PLN agar menjamin pelayanan objek vital ini segera dipulihkan.
Banyaknya sorotan publik itu. PLN Unit Induk Wilayah Sulselrabar (PLN Sulselrabar) hanya menyampaikan permohonan maaf.
PLN memperkirakan penyebab gangguan terjadi di ruas penghantar Transmisi Makale - Palopo.
Yang menjadi pertanyaan. Apakah cukup black out kelistrikan ini disikapi dengan permohonan maaf. Apakah pelayanan objek vital kita, cukup dengan saling memahami ? (*)
Penulis :
Editor :