PDAM Makassar

Kacang Mete Bunly, Home Industri yang Berkutat di Pasar Internasional

Kacang Mete Bunly, Home Industri yang Berkutat di Pasar Internasional
(Foto : Dok. Putri Permatasari).

KabarMakassar.com -- Kacang jambu mete menjadi salah satu cemilan favorit berkat rasanya yang gurih dan enak.

Tak hanya itu, kacang jambu mete juga memiliki khasiat yang luarbiasa untuk menjaga kesehatan jantung.

Selain itu, kacang jambu mete rupanya juga dapat menjadi bisnis yang sangat menghasilkan bahkan bersaing hingga ke mancanegara seperti yang dijalankan perempuan asal Makassar, Lily saat ini.

Lily Nuryah mendirikan usaha kacang mete 'Bunly' sejak tahun 2017 berkat pengetahuan dan skill yang didapatkan dari pelatihan kewirausahaan yang diikutinya.

"Dari tahun 2017 yah awalnya saya ikut pelatihan kementerian koperasi dari situ saya mencoba berpikir untuk usaha yang bisa menghasilkan dan terpikirkan lah kacang mete ini," ungkapnya saat ditemui, Jumat (26/05).

Ia memasarkan produk olahan kacang mete yang dibantu empat orang pekerjanya melalui platform media sosial dan juga melakukan penjualan secara offline di toko-toko oleh-oleh khas Makassar serta supermarket.

Lily mengaku berkat kecanggihan paltform media sosial ia menerima sekitar 80 persen orderan untuk dikirim ke sejumlah daerah.

Industri rumahan yang berlokasi di Perumahan Dosen Unhas Tamalanrea itu tak tanggung-tanggung menghasilkan omset hingga belasan juta rupiah per bulannya

Hasil olahan kacang mete Bunly juga rupanya menjadi rantai pasok untuk sebagian besar hotel di Makassar hingga sejumlah hotel di Yogyakarta dan Jakarta.

Bahkan, ia sempat beberapa kali menerima orderan dan mengekspor produk olahan kacang mete ke Hongkong, Malaysia, Singapura, Mesir hingga Afrika Selatan.

"Sudah internasional yah sebenarnya karena kita sudah pernah kirim ke Singapura, Malaysia, Hongkong dan terakhir itu ke Afrika Selatan," ucapnya.

Namun, siapa sangka dibalik keberhasilan usaha Kacang Mete Bunly milik Lily justru tersimpan cerita inspiratif dimana diawal merintis ia justru mendapatkan penolakan dari keluarga.

Ia menuturkan bahwa keluarganya sempat menentang dan menolak Lily untuk mendirikan usaha kacang mete.

Namun berkat semangat dan modal dana KUR yang didapatnya dari Bank BR, Lily membuktikan keberhasilannya mengembangkan usaha kacang mete.

"Kendalanya yah pas awal-awal merintis itu ditolak sama keluarga karena keluarga khawatir soal kesehatan saya tapi bagi saya ini sebuah tantangan untuk membuktikan kalau saya bisa," sambungnya.

Ia pun berharap usahanya semakin maju dan berkembang sehingga nantinya dapat membuka lapangan kerja bagi banyak orang.

"Harapannya sih semoga terus berkembang dan besar sehingga kita bisa mempekerjakan banyak orang dan sekaligus juga membantu orang," harapnya.

Penulis : Putri Permatasari

Editor : Ardiyanti

Pemprov Sulsel
DPRD Kota Makassar
Pemkab Sinjai
Pelindo
PDAM Makassar