KabarMakassar.com -- Baru-baru ini ramai beredar pesan berantai yang diteruskan berulang kali terkait dengan aksi pembegalan di sepanjang jalan Tanjung Merdeka Kota Makassar.
Pesan berantai tersebut disertai video berisi korban pembegalan yang terkena anak panah pada leher korban.
Berikut isi pesan berantai tersebut:
"Tolong di share ke Grup ta hati-hati ki melintas di daerah Tanjung Merdeka tidak pandang mau malam hari, biar siang hari beraksi BEGAL membusur sembunyi-sembunyi lalu membawa lari motor korban dan barang berharga, tepatnya pertigaan depan Akkarena setelah GTC. Intinya sepanjang jalan Tanjung Merdeka hati-hati ki sudah 2 korban dalam seminggu.
SEKILAS INFO," isi pesan tersebut.
Hasil Cek Fakta:
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan tim CekFakta KabarMakassar.com, Kepolisian memastikan informasi yang beredar adalah hoax.
Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando menjelaskan, Kepolisian saat ini telah melakukan penyelidikan terkait siapa pembuat berita tersebut.
Ia mengatakan, Kepolisian tengah berupaya melakukan upaya pencegahan gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), agar situasi Kota Makassar tetap dalam keadaan aman dan kondusif.
"Polisi sementara melakukan penyelidikan siapa yang membuat berita ini, yang pasti di sekitar lokasi tidak ada hal hal menonjol. Polisi senantiasa melakukan pencegahan terjadinya gangguan Kamtibmas dengan melakukan patroli bersama TNI dan aparat instansi terkait lainnya," Kata Lando, Rabu (06/05), malam.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya informasi yang belum dipastika kebenarannya.
"Jangan percaya berita-berita hoaks dan jangan membuat berita hoaks yang mengganggu ketenangan masyarakat , agar masyarakat menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan damai, menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi beragama," imbaunya.
Lebih lanjut Lando menuturkan agar masyarakat melaporkan disetiap adanya indikasi terjadinya gangguan Kamtibmas yang dapat menimbulakn kegaduhan masyarakat.
"Setiap adanya indikasi terjadinya gangguan Kamtibmas atau hal hal yang dapat menimbulkan gangguan Kamtibmas, kepada petugas atau aparat keamanan baik secara langsung maupun melalui saluran telepon di 110," pungkasnya.
Kesimpulan:
Dari hasil penelusuran, dipastikan pesan berantai yang beredar merupakan informasi hoax dan termasuk kedalam konten menyesatkan.
Polrestabes Makassar juga telah melakukan upaya pencegahan dengan menempatkan personil gabungan di beberapa titik lokasi di dalam wilayah hukum Polrestabes Makassar
Selain itu, hasil penulusuran juga menunjukkan bahwa video tersebut merupakan kejadian di tahun 2020 yang terjadi di kota Gorontalo, dan videonya telah banyak beredar di sosial media seperti youtube dan twitter, dengan ception yang berbeda-beda.
Penulis : Zul Tamzil
Editor : Herlin Sadid